“Dalam CCTV itu terlihat wajahnya (Putri Sambo) seperti menangis. Dia didampingi ada satu atau dua orang di belakangnya,” ujar Taufan.
Dalam CCTV tersebut juga tampak mobil provos dan mobil patroli hilir mudik. Pada sekitar pukul 19.00 rekaman CCTV lain juga memperlihatkan tayangan mobil ambulans.
Keterangan Bharada E
Taufan mengatakan, kronologis prakejadian berdasarakan CCTV dan keterangan saksi-saksi tersebut masih mempunyai lubang gelap dan krusial tentang di mana keberdaan Irjen Sambo saat CCTV terhenti. Yaitu setelah pukul 17.01 WIB. Sampai saat ini, kata Taufan, dalam proses penyelidikan satu-satunya cerita yang terjadi tentang kejadian di TKP hanya berdasarkan keterangan dari Bharada E dan Ricky.
Keterangan dari dua ajudan Irjen Sambo tersebut belum ada informasi pembandingnya.
“Problem krusialnya, karena di TKP itu hanya ada keterangan dari Bharada E,” ujar Taufan.
Bharada E bersama para ajudan Irjen Sambo lainnya sudah diperiksa oleh Komnas HAM pada Selasa, 26 Juli 2022 lalu. Dalam pemeriksaan tersebut, kata Taufan, Bharada E menceritakan awal kejadian tembak-menembak antara dirinya, bermula dari saat ia mendengar Putri Sambo dari dalam kamar pribadinya teriak-teriak minta tolong.
“Tolong Richard (E), tolong Ricky,” begitu kata Taufan menceritakan penjelasan Bharada E.
Bharada E, yang saat itu berada di lantai dua, turun melewati tangga menuju kamar Putri Sambo yang berada di lantai satu. Taufan pun meluruskan informasi soal adanya situasi saat Brigadir J menodongkan senjata ke arah Putri Sambo. Keterangan dari Bharada E, kata Taufan, tak ada menjelaskan soal penodongan itu.
“Bahwa Yoshua (J) sedang menodongkan senjata. Tidak ada peristiwa itu,” ujar Taufan. “Sehingga, dari penjelasan dari awal (oleh kepolisian), banyak yang belum klop, dan tidak berkesesuaian dengan apa yang telah kami (Komnas HAM) telusuri.”
Baca Juga: Polri Tetapkan Bharada E sebagai Tersangka Dugaan Pembunuhan Berencana
Kata Taufan, keterangan tambahan dari Ricky, yang saat itu berada di lantai bawah di TKP menyampaikan tak melihat langsung tembak-menembak. Ricky, kata Taufan, memang melihat Brigadir J mengacungkan senjata. Namun, tak melihat, ada Bharada E di atas yang disebut lawan adu tembak Brigadir J.
“Ketika ada suara tembakan, dia (Ricky) sembunyi. Dia nggak tahu, lawan tembaknya Joshua. Setelah tembakan berhenti, dia sudah melihat Josua, sudah tertelungkup,” ujar Taufan.
Setelah itu, saksi Ricky baru melihat Bharada E turun dari tangga ke posisi Brigadir J yang sudah telungkup. Versi kepolisian, kematian Brigadir J awalnya disebut oleh kepolisian terjadi akibat baku tembak dengan Bharada E.
Artikel Terkait
25 Link Twibbon HUT RI ke-77 untuk Meriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
33 Rekomenasi Hadiah untuk Meriahkan Lomba HUT RI ke-77 Tahun
Ini Alasan IDAI Dukung Penuh Wacana Cuti Melahirkan 6 Bulan
Gejala Cacar Monyet Bisa Diobati dengan Cara Berikut Ini
Badai Matahari akan Hantam Bumi, Bagaimana Efeknya Terhadap Kehidupan?
Diperlakukan Kasar Oleh Majikan, TKW Ini Minta Pulang ke Indonesia
Memetik Semangat Perjuangan dari Hari Lahir Bung Hatta ke-120 Tahun
5 Negara Ini Pernah Alami Macet Terparah Sepanjang Sejarah
Demi Bisa Makan, Pria Ini Rela Masuk Penjara
Pengacara Bharada E Mengundurkan Diri, Ada Apa?
HUT RI ke-77 Tahun, Edy Rahmayadi Lepas Ribuan Peserta Gerak Jalan
Wagub Sumut Minta Klub Motor Besar Aktif Kegiatan Sosial
Koruptor Surya Darmadi Disebut-sebut Kabur Singapura, Begini Respon Deplu Singapura
Contoh Pidato Singkat Hari Kemerdekaan HUT RI ke-77, Cocok untuk Lomba Pidato Pelajar
Contoh Pidato Singkat Bahasa Arab dan Terjemahannya sebagai Materi Lomba Pidato Tahun Baru Islam
Beredar Kabar Ferdy Sambo Ditangkap, Begini Jawaban Mabes Polri
Pasukan Brimob Bersenjata Lengkap Hadir di Gedung Bareskrim, Begini Penjelasan Polri
Mahfud MD Benarkan Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Ini Alasannya
Mabes Polri Ungkap Alasan Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob
Ferdy Sambo Ditempatkan di Ruang Isolasi Khusus Mako Brimob, Polri Ungkap Alasannya