nasional

CCTV Tragedi Kanjuruhan Hilang, Komnas HAM Sebut Polanya Sama seperti Kasus Ferdy Sambo

Selasa, 18 Oktober 2022 | 16:41 WIB
Ilustrasi - Hilangnya rekaman CCTV yang merekam tragedi Kanjuruhan, disebut polanya sama seperti kasus Ferdy Sambo (Pixabay/PIRO4D)

 

AYOMEDAN.ID -- Hilangnya rekaman CCTV yang merekam detik-detik tragedi Kanjuruhan, menjadi bagian yang didalami Komnas HAM.

Komnas HAM menilai, rekaman CCTV yang hilang tersebut menjadi salah satu catatan penting dalam tragedi Kanjuruha, 1 Oktober 2022 lalu.

Menurut Komnas HAM, rekaman CCTV tersebut berguna untuk mengungkap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.

Baca Juga: Kedatangan Presiden FIFA ke Indonesia akan Disambut dengan Laporan Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengungkapkan, hilangnya CCTV tersebut memiliki kesamaan pola dengan kasus Ferdy Sambo.

Seperti diketahui, dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo berusaha menghilangkan jejak dengan memerintahkan sejumlah anggota polisi untuk menghilangkan rekaman CCTV yang berkaitan dengan kasus pembunuhan yang dirancangnya.

"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu. Karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.

Melansir Suara.com, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengungkap temuannya, CCTV yang berada di lobby utama dan lapangan parkir ada bagian yang hilang.

Baca Juga: Ketahui Kegunaan Tautan Panggilan Telepon dan Video Call di WA, Fitur Baru WhatsApp Mirip Zoom

CCTV hanya menunjukkan rekaman durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi seharusnya 3 jam 21 menit.

"Dan ini kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kami akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas HAM. Apalagi Komnas HAM ini penyelidikannya masih berjalan. Jadi kami masih punya kesempatan untuk mendalami hal itu," ujar Beka.

Bagi Komnas HAM, bagian yang hilang dari rekaman CCTV itu sangat penting, terutama untuk menyandingkan hasil penyelidikan.

Beka mengatakan dengan adanya rekaman CCTV tersebut, pihaknya dapat mengetahui dengan detail kronologi yang terjadi.

Halaman:

Tags

Terkini