Baca Juga: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Makan Korban, Jokowi Minta PSSI Hentikan Liga 1
Mendapati kenyataan timnya kalah, pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf kepada supporter.
Disisi lain, salah seorang suporter dari arah tribun selatan nekat memasuki lapangan dan mendekati pemain Arema FC, Sergio Silva dan Maringa. Terlihat suporter tersebut sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.
Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. Terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum suporter tersebut.
Namun semakin banyak suporter yang turun ke lapangan untuk meluapkan kekecewaan karena tim kesayangannya menelan kekalahan. Hal tersebut menyebabkan situasi semakin tidak kondusif.
"Di ikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali," ungkap pemilik akun @RezqiWahyu_05.
Karena situasi semakin tidak terkendali, para pemain pun digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.
Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan. Melihat hal itu, aparat keamanan melakukan berbagai upaya untuk menghalau para suporter.
Namun menurut sang pemilik akun, tindakan yang dilakukan aparat tersebut tidak manusiawi.
"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis. Dipentung dengan tongkat panjang, satu suporter dikeroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," terangnya.
Ia menuturkan, saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara menyerang ke arah aparat.
Situasi semakin tidak kondusif dengan makin banyaknya suporter memasuki lapangan. Akhirnya aparat keamanan pun beberapa kali menembakan gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan.
"Silih berganti suporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang akhirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air mata ke arah suporter," katanya.
"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakan ke arah suporter, di setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung di tembakan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10," imbuhnya.
Artikel Terkait
Buntut Kericuhan di Kanjuruhan, Arema FC Kena Sanksi PSSI: Bisa Dilarang Jadi Tuan Rumah Musim Ini
PT LIB Hentikan Kompetisi BRI Liga 1, Butut Kericuhan di Stadion Kanjuruhan usai Laga Arema FC vs Persebaya
Usai Kericuhan di Kanjuruhan, Bagaimana Nasib Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta Lanjut atau Ditunda?
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Salah Satu Penonton yang Selamat Jelaskan Koronogi Lengkapnya di Sini
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Makan Korban, Jokowi Minta PSSI Hentikan Liga 1
Jokowi Minta Kapolri Usut Tragedi Kanjuruhan hingga Tuntas
Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya 127 Meninggal Dunia Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Tragedi Kanjuruhan, IPW Minta Kapolri Cabut Izin Liga 1 dan Copot Kapolres Malang
Pubik Persoalkan Penggunaan Gas Air Mata Dalam Kricuhan di Stadion Kanjuruhan, Ini yang Dilakukan Polisi
Polisi Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Hasilnya akan Diungkap ke Publik
Update Insiden Kanjuruhan, Jumlah Korban Meninggal Dunia Bertambah