Kronologi Insiden di Kanjuruhan Versi Penonton: Seorang Suporter Turun ke Lapang Diduga jadi Pemicu Kericuhan

photo author
- Minggu, 2 Oktober 2022 | 20:36 WIB
Kronologi kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan, menurut salah seorang penonton (Tangkapan layar YouTube RCBFM Channel)
Kronologi kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan, menurut salah seorang penonton (Tangkapan layar YouTube RCBFM Channel)

 

AYOMEDAN.ID -- Seorang yang mengaku salah satu penonton, membagikan kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur Sabtu, 1 Oktober 2022.

Melalui akun Twitter, penonton yang mengaku menyaksikan sendiri detik-detik kericuhan di Kanjuruhan, menceritakan awal mula insiden tersebut terjadi.

Akun Twitter @RezqiWahyu_05, pada Minggu, 2 Oktober 2022 membuat sebuah utasan di Twitter, tentang kronologi kerusuhan di Kanjuruhan.

Baca Juga: Update Insiden Kanjuruhan, Jumlah Korban Meninggal Dunia Bertambah

Pemilik akun Twitter tersebut membeberkan kronologi, mulai dirinya memasuki stadion hingga terjadi kericuhan.

"Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam-dalamnya terhadap korban insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, pertandingan Arema vs Persebaya. Yang kedua syukur Alhamdulillah, saya diberi keselamatan sampai di rumah, dan bisa menceritakan kronologi versi saya pribadi di sini," tulis @RezqiWahyu_05, mengawali utasan kronologi melalui akun Twitternya.

Pemilik akun bercerita, saat dirinya masuk ke Stadion Kanjuruhan para pemain sedang melakukan pemanasan sebelum laga dimulai.

"Semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00 WIB," katanya.

Kick off babak pertama pun dimulai. Pertandingan berjalan aman tanpa hambatan sedikit pun. Para suporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.

Saat jeda istirahat babak pertama, ada sekitar 2-3 kali kericuhan kecil di tribun 12-13, yang bisa segera diatasi oleh pihak berwenang.

"Babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3. Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta. Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya," lanjutnya.

Hingga peluti panjang berbunyi tanda pertandingan berakhir, Arema FC tidak berhasil menambah gol dan harus menerima kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

"Disinilah awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X