Seorang Perempuan Penumpang Kereta Api jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Ciamis, Begini Kronologinya

AYOMEDAN.ID -- Seorang perempuan penumpang kereta api menjadi korban pelecehan seksual saat berada di toilet Stasiun Ciamis, Jawa Barat.

Dia pun membagikan pelecehan seksual yang di alaminya saat di Stasiun Ciamis melalui akun Instagram @Isfihanyfida_ dan Twitter @Isfihanyfida.

Pelecehan seksual yang dialaminya tersebut saat tiba di Stasiun Ciamis sepulangnya dari Bandung dengan menggunakan Kereta Api (KA) Serayu pada Senin, 1 Agustus 2022.

Setibanya di Staisun Ciamis, korban langsung menuju toilet untuk buang air kecil.

Baca Juga: KAI Berlakukan Syarat Baru Naik Kereta Api di Sumut, Ini Ketentuannya

"Aku turun di Stasiun Ciamis sekitar pukul 17.08 WIB pakai KA Serayu dari Bandung ke Ciamis, langsung ke toilet. Di sana ada empat pintu. Aku masuk ke salah satu pintu di toilet perempuan," kata dia, seperti dikutip Ayomedan.id dari Republika.co.id.

Setelah selesai buang air kecil, perempuan itu mencoba melirik ke sebelah toilet. Di tempat yang diliriknya, ia mendapati terdapat kamera ponsel yang mengarah kepadanya.

Spontan, perempuan itu menyiram air ke ponsel tersebut. Ia pun langsung panik dan keluar toilet itu.

"Lalu, aku ketuk pintu di samping, tidak ada aktivitas dan tidak nyaut," ujar dia.

Ingin mendapat kepastian, perempuan itu terus menunggu sampai ada yang keluar dari dalam toilet tersebut. Ia pun memanggil seorang petugas keamanan dan petugas KAI lainnya.

Mereka bertiga terus menunggu di tempat itu sampai ada orang yang keluar. Seorang petugas KAI yang ikut menunggu akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada kepala stasiun.

Kepala stasiun juga ikut menunggu di toilet itu. Setelah sekian lama, akhirnya ada seseorang yang keluar dari toilet itu.

"Dia petugas kebersihan di stasiun itu. Semua kaget melihatnya. Dia terlihat panik dan bilang habis bersih-bersih. Dia minta dicek hpnya. Padahal kami belum cerita perkaranya," kata perempuan itu.

Menurut korban, awalnya petugas kebersihan itu tak mau mengaku. Namun, korban meminta komitmen dari PT KAI untuk menangani kasus pelecehan seksual.