"Yang paling hancur hatinya ada orang tua, apalagi seorang ibu. Dan saya mengalami hal seperti ini, cuman beda jalannya. Anak saya meninggal karena sakit, ada disamping dia saat itu. Tapi ibu ini, Yaa Allah Yaa Rabbi, kuatkanlah hati beliau menerima cobaan ini. Semoga anak ibu husnul khotimah, yang sabar Bu," kenang @mar*** seraya memberi motivasi.
"Hancur hati baca seperti ini. Surga tempatmu nak aamiin," kata @tri***.
"Semoga menjadi pelajaran buat semua seporter sepakbola Indonesia," kata @lmi***.
"Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Semoga ibu terseb dan ibu-ibu lainnya diberikan keikhlasan yang luar biasa atas berpulangnya anak, saudara, suami dan kerabatnya ke hadirat Allah SWT. Aamiin," kata @ses***.
"Lihatlah hai kalian para suporter rusuh biang kerok anarkis. Ulah kalian merugikan banyak orang. Semoga ibu dan korban-korban lainnya diberi ketabahan," ujar @knz***.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan bertambah Jadi 174 Orang Meninggal Dunia
"Saya sangat merasakan apa yang ibunya rasakan. Ketika harus kerja jauh demi anak-anak. Ketika anak sakit saya rela keluar dari pekerjaan supaya bisa pulang urus anak yang sakit. Karen pekerjaan bisa dicari lagi, yang utama tetap anak-anak saya. Nggak kuat kalau sampai seperti ibunya harus kehilangan anak. Untuk ibunya selalu diberikan kesabaran dan ketabahan. Al Fatihah," ucap @r5_***.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.
Kerusuhan terjadi usai pertandingan yang dimenangkan tim tamu Persebaya Surabaya atas tuan rumah Arema FC, dengan skor 3-2.