AYOMEDAN.ID -- Adanya temuan beras bansos yang dikubur di Depok direspon Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Risma menegur Inspektur Jenderal (Irjen) Kemensos Dadang Iskandar karena tidak jelas dalam mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) di lapangan.
Teguran itu bermula dari penjelasan Dadang soal pengawasan kasus beras terkubur tersebut.
Baca Juga: Kemensos Cium Bau Busuk di Lokasi Kuburan Beras Depok, Diduga Ada Bahan Sembako Lain yang Ditimbun
Dadang bilang, pihaknya telah mengawasi penyaluran bansos secara ketat dari hulu ke hilir. Bahkan Inspektorat juga telah menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Ada inspektorat provinsi, kabupaten, itu juga koordinasi untuk melakukan pengawasan," ujar Dadang dalam konferensi pers di Gedung Kemensos, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dadang menyebut, tugas BPKP adalah memastikan data penerima bansos telah tepat sasaran. Pihaknya dalam menyalurkan bansos juga berupaya tepat waktu.
Lantaran sudah ada pengawasan ketat, Dadang meyakini kecurangan penyaluran bansos hanya terjadi dalam jumlah kecil.
"Kalau terjadi kecurangan (penimbunan bansos) nggak begitu besar, kalau kita lihat muncul di belakang hari," ujarnya.
Tak berselang lama, Risma yang duduk di samping Dadang langsung melayangkan teguran.
Menurut Risma, Dadang seharusnya menjelaskan apakah beras terkubur itu benar sudah diganti oleh perusahaan penyalur dan sampai di tangan masyarakat.
“Maaf Pak Irjen, tidak bisa begitu. Yang harus Pak Irjen jawab adalah pengawasan penggantinya,” kata Risma, seperti dikutip dari Republika.co.id.
“Kalau (ketika itu) Pak Irjen mengawasi, dan proses penggantian clear, (seharusnya) bisa jawab. Gitu Pak Irjen, sorry,” imbuh Risma.