Maskapai Alaska Airlines Digugat Dua Pria Muslim Karena Lakukan Ini

photo author
- Kamis, 4 Agustus 2022 | 22:41 WIB
Ilustrasi - Dua pria muslim gugat Alaska Airlines karena lakukan diskriminasi (Pixabay)
Ilustrasi - Dua pria muslim gugat Alaska Airlines karena lakukan diskriminasi (Pixabay)

AYOMEDAN.ID -- Dua orang pria muslim menggugat maskapai Alaska Airlines atas dugaan diskriminasi rasial dan pelanggaran hak-hak sipil mereka.

Dua pria muslim itu bernama Abobakr Dirar dan Mohamed Elamin, keduanya merupakan warga negara Amerika. Mereka sedang melakukan perjalanan bisnis bersama dari Seattle ke San Francisco.

Kedua pria muslim tersebut mengaku mendapat perlakuak diskriminatif.

Baca Juga: Seorang Penumbang dari Indonesia Didenda Rp 27 Juta Gegara Bawa Makanan Ini ke Australia

Mereka mengatakan bahwa telah dikeluarkan dari penerbangan pada Februari 2020 karena pesan teks dalam bahasa Arab.

Mereka dikeluarkan secara tidak adil dari penerbangan mereka. Hal ini menurut pengaduan mereka yang diajukan terhadap maskapai di pengadilan federal, Selasa, 2 Agustus 2022.

Dikutip dari Republika.co.id, seorang penumpang yang duduk di sebelah Dirar di kelas satu melihatnya mengirim SMS dalam bahasa Arab.

Penumpang, yang tidak berbicara atau membaca bahasa Arab, terkejut dengan pesan tersebut dan mengeluh kepada pramugari sebelum keluar dari pesawat, menurut gugatan itu.

"Kekhawatiran penumpang itu menyebabkan reaksi berantai dari drama keamanan diskriminatif yang tidak dapat dibenarkan, tidak perlu, dan mementingkan diri sendiri," kata tuduhan gugatan itu.

Bahkan setelah jelas bahwa pesan teks tidak berbahaya dan tidak ada orang yang menimbulkan ancaman, pria Muslim itu tetap dikeluarkan.
"Alaska Airlines pada saat itu dapat memilih untuk tidak mendengarkan keluhan penumpang, tetapi mereka melakukannya," kata Katie Walker, juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang negara bagian Washington, yang mewakili Dirar dan Elamin.

Dalam sebuah pernyataan, Alaska Airlines mengatakan tidak dapat membagikan rincian tentang insiden itu karena kasusnya sedang menunggu proses pengadilan.

“Alaska Airlines secara tegas melarang diskriminasi yang melanggar hukum. Kami menanggapi keluhan seperti itu dengan sangat serius,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Tanggung jawab terbesar kami adalah memastikan operasi penerbangan kami aman setiap hari," tambahnya.

Advokat mengatakan insiden itu mencerminkan pola xenofobia dan Islamofobia yang dialami penumpang Muslim dan Timur Tengah saat terbang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X