nasional

Kompolnas Sebut Tidak Ada Perintah Gunakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Rabu, 5 Oktober 2022 | 10:20 WIB
Kompolnas menyebut tidak ada instruksi penggunaan gas air mata dari Kapolres Malang dalam tragedi Kanjuruhan (Tangkapan layar YouTube RCBFM Channel)

 


AYOMEDAN.ID -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memaparkan hasil temuannya pasca tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya terkait penggunaan gas air mata.

Dari hasil pengawasan Kompolnas, didapatkan sejumlah informasi penting terkait tragedi Kanjuruhan.

Selama dua hari pengawasan, Kompolnas melakukan asesmen terhadap beberapa pihak, di antaranya anggota Polres Malang, Bupati Malang, Aremania, dan korban yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Kompolnas Ungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan, Jumlah Penonton Melebih Kapasitas

Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyu Rudhanto memaparkan hasil asesmen, diantaranya soal penggunaan gas air mata.

Wahyu menjelaskan, tidak ditemukan adanya instruksi resmi dari Kapolres Malang untuk menggunakan gas air mata.

"Salah satu hasilnya, belum ditemukan adanya instruksi resmi dari Kapolres selaku penanggung jawab pengamanan dalam pertandingan tersebut," ungkap Wahyu dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa, 4 Oktober 2022.

"Tidak ada perintah Kapolres Malang untuk penguraian massa jika terjadi kerusuhan dengan menggunakan gas air mata. Ini sudah disampaikan apel lima jam sebelumnya saat apel. Dari internal kepolisian sudah prosedural,” imbuhnya, seperti dikutip dari PMJ News.

Terkait jumlah personel pengamanan, Wahyu mengatakan setidaknya ada 2.000 aparat keamanan yang disiagakan.

Namun menurutnya, hanya 600 orang yang merupakan personel Polres Malang. Sementara sisnya adalah personel gabungan dari Polres lain dan TNI.

"Jadi 1.400 adalah bantuan bantuan Polres lain, Brimob, dan TNI. Kami masih selidiki dan nanti kirim rekomendasi ke ketua dan presiden terkait beberapa hal yang menjadi pelanggaran pengamanan," tuturnya.

Tak hanya itu, Kompolnas juga menemukan bahwa adanya dugaan kelebihan kapasitas penonton.

Hal ini ditengarai dari banyaknya orang yang belum masuk namun sudah memiliki tiket di tangan. Sementara di dalam stadion sudah penuh.

Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.

Halaman:

Tags

Terkini