Khutbah Jumat Singkat Muharram dengan Judul Refleksi Tahun Baru Hijriah 1444 H

photo author
- Kamis, 4 Agustus 2022 | 18:50 WIB
Naskah Khutbah Jumat Singkat Muharram Tahun Baru Hijriah 1444 H (Instagram Ridwan Kamil)
Naskah Khutbah Jumat Singkat Muharram Tahun Baru Hijriah 1444 H (Instagram Ridwan Kamil)

Saat memasuki tahun baru hijriah, kita senantiasa teringat akan sejumlah pelajaran yang terkandung dalam tahun baru hijriah ini, di antaranya adalah:

1. Pelajaran Penanggalan Tahun Baru Hijriah
Pada permulaan Islam, belum dikenal adanya sistem penanggalan Islam. Sistem penanggalan Islam ini baru dikenal saat Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, wilayah kekuasaan Islam meluas dan orang-orang membutuhkan adanya penanggalan dalam pemberian-pemberian (hibah) mereka dan lain-lain.

Baca Juga: Rayakan HUT RI ke-77 Tahun, 2.000 Masyarakat akan Diundang ke Istana Kepresidenan

Pada tahun ketiga atau keempat dari kekhilafahan Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, Abu Musa Al-Asy’ari menulis surat kepada Umar sebagai berikut,”Telah sampai kepada kami sejumlah dokumen yang tidak ada tanggalnya.”

Maka Umar mengumpulkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk bermusyawarah dengan mereka. Salah seorang usul agar menggunakan sistem kalender orang-orang Persia yang mengacu kepada raja-rajanya.

Setiap kali seorang raja binasa, maka penanggalannya diganti dengan mengacu kepada nama raja berikutnya. Namun para sahabat tidak suka dengan sistem penanggalan tersebut.

Yang lain usul agar menggunakan sistem penanggalan romawi, namun para sahabat juga tidak menyukainya.

Ada yang usul, gunakan saja penanggalan berdasarkan kelahiran Nabi ﷺ . Yang lain usul, dimulai dari sejak diangkatnya sebagai Nabi saja. Kemudian ada pula yang usul dimulai dari hijrah Nabi ﷺ saja.

Maka Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,”Hijrah itu memisahkan antara yang haq dan bathil. Mulailah penanggalan dari hijrah Nabi ﷺ .” Maka para sahabat memulai penanggalan dengan hijrah Nabi ﷺ dan bersepakat atas hal tersebut.

Kemudian mereka bermusyawarah tentang permulaan tahun dimulai dari bulan apa? Sebagian berkata Ramadhan, karena ia merupakan bulan yang di dalamnya Al-Quran diturunkan.

Sebagian lainnya berkata dari Rabi’ul awal karena ia merupakan bulan Nabi ﷺ datang di Madinah sebagai muhajir. Sedangkan Umar, Utsman dan Ali radhiyallahu ‘anhum lebih memilih untuk dimulai dengan bulan Muharram.

Ini karena Muharram merupakan bulan yang dekat dengan bulan Dzulhijjah yang di bulan tersebut kaum Muslimin melaksanakan hajinya dan dengan haji tersebut sempurnalah rukun agamanya.

Di bulan Muharram itu terdapat baiat orang-orang Anshar kepada Nabi ﷺ dan tekad untuk berhijrah. Maka permulaan tahun Islam hijriyah adalah dari bulan haram Muharram.

2. Spirit Hijrah Rasul

Baca Juga: Ini Makna dan Filosofi Logo HUT ke-77 Republik Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Pabrik Masjid

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X