AYOMEDAN.ID—Wilayah Tapanuli Utara Sumatra Utara diguncang gempa bumi magnitude 6.0. Gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 02.28 WIB berpusat di posisi 2.13 LU - 98.89 BT di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Dilaporkan, gempa bumi tersebut menyebabkan 1 orang meninggal dunia.
Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengandali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan yang intensif.
Baca Juga: Selidiki Kasus KDRT Lesti Kejora, Polisi Siap Hadirkan Penegakan Hukum yang Adil
Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama lintas instansi terkait.
Gempa bumi M 6.0 Tapanuli Utara menurut rangkuman data per pukul 06.00 WIB telah diikuti gempa susulan di atas M 5.0 hingga dua kali. Adapun yang pertama gempa bumi berkekuatan M 5.1 pada pukul 02.50 WIB pada kedalaman 10 kilometer dan berada di posisi 2.05 LU - 98.99 BT.
Baca Juga: Terluka Akibat Perlakuan Kekerasan dari Rizky Billar, Polisi Tunggu Hasil Visum Lesti Kejora
Kemudian gempa bumi susulan berikutnya terjadi selang 47 menit kemudian atau pukul 03.37 WIB. Gempa bumi tersebut berkekuatan M 5.0 pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 2.03 LU - 98.97 BT.
Rentetan gempa bumi di atas dirasakan sedang hingga kuat selama 3-5 detik di beberapa wilayah kabupaten mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan. Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Toba melaporkan masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Sesaat setelah terjadi gempabumi listrik padam.
Baca Juga: Jadi Korban KDRT, Ini Luka yang Dialami Lesti Kejora
Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan.
Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempabumi.
Baca Juga: BBM Nonsubsidi Turun Harga Ini Besaran dan Sebaran Wilayahnya
BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.
Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
Artikel Terkait
Rizky Billar Tersandung Perselingkuhan, Video Lama Lesti Kejora Jadi Sorotan
TikToker Ungkap Rizky Billar Menikahi Lesti Kejora Tanpa Rasa Cinta
TikToker Ini Sudah Meprediksi Kemelut Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar, Begini Penjelasannya
Polisi Bakal Terbitkan SIM C1 Khusus untuk Motor 250 cc atau Lebih
Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J, Putri Candrawathi Masuk Sel Tahanan
Korlantas Polri akan Terbitkan BPKB Elektronik, Seperti Ini Bentuknya
Pemko Medan Penuhi Kebutuhan Cabai Merah dengan Kolaborasi Antar Daerah
Renungan Katolik Sabtu 01 Oktober 2022, Melakukan Perbuatan Kecil dengan Kasih yang Besar
Renungan Harian Kristen Sabtu 1 Oktober 2022, Menjadi Saluran Berkat
Prakiraan Cuaca Medan Sabtu 1 Oktober 2022, Hujan Sore hingga Malam