Demi Objektivitas Penyidikan, Pengacara Keluarga Brigadir J Sarankan Kapolda Metro Jaya Dinonaktifkan

photo author
- Kamis, 21 Juli 2022 | 11:20 WIB
Pengacara keluarga Brigadir J sarankan Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan (PMJ News/Yeni)
Pengacara keluarga Brigadir J sarankan Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan (PMJ News/Yeni)

AYOMEDAN.ID -- Kasus penembakan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo kini ditangani Polda Metro Jaya.

Insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut, telah memasuki tahap penyidikan oleh Polda Metro Jaya.

Sebelumnya kasus penembakan yang dilakukan Bharada E ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Karena kasusnya kini ditangani Polda Metro Jaya, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyarankan agar Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan sementara.

Baca Juga: Polri Beberkan Hasil Autopsi Brigadir J kepada Keluarga Rabu Sore

Kamarudin beralasan, penonaktifan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran untuk objektivitas penyidikan.

Hal ini menurut Kamarudin, mengingat beberapa waktu lalu beredar video Irjen Fadil Imran berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin Simanjuntak menilai, momen pelukan antara Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dengan Irjen Ferdy Sambo memunculkan keraguan objektivitas penanganan kasus tewasnya Brigadir J.

Untuk itu kuasa hukum keluarga Brigadir J menyarankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menonaktifkan Irjen Fadil Imran selain Kapolres Metro Jakarta Selatan dan Karo Paminal Divisi Propam Polri.

"Baiknya dinonaktifkan dulu, dinonaktifkan dulu, sekiranya nanti tidak terbukti bersalah dikembalikan hak-haknya,” tutur Kamaruddin dalam keterangan, Kamis, 21 Juli 2022, seperti dikutip dari Republika.co.id.

Kamaruddin menilai, dengan penonaktifan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil, diharapkan bisa memperlancar proses penyelidikan.

“Itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisan jadi kami ragukan juga objektivitasnya,” ujar dia.

Sementara, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menilai, momen pelukan Irjen Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo di tengah penyelidikan tewasnya Brigadir J atau Yoshua bermasalah karena diekspos.

"Karena diekspos jadi masalah," kata Benny.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X