AYOMEDAN.ID -- Tragedi Kanjuruhan yang menelan 131 korban meninggal dunia, disebut-sebut salah satu pemicunya karena pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada malam hari.
Muncul pula spekulasi, pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan digelar malam hari demi rating.
Padahal pihak kepolisian telah melayangkan surat kepada PT LIB, agar pertandingan Arema FC vs Persebaya digelar sore hari demi keamanan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan Diduga Penyebab Ratusan Orang Meninggal Dunia
Terkait adanya isu laga digelar malam hari demi rating, pihak Indosiar selaku stasiun televisi yang menayangkan pertandingan tersebut angkat bicara.
Direktur Program Indosiar, Harsiwi Achmad mengatakan, pihaknya memang berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengenai jadwal tayang pertandingan sepak bola nasional, termasuk laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.
Namun, ia menegaskan, Indosiar hanya mengikuti jam tanding yang sudah ditentukan oleh PT LIB.
Hal itu disampaikan Harsiwi seusai memberikan keterangan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
"Tadi kami, saya dan tim menjelaskan bahwa jadwal tayang itu sudah disusun oleh LIB dikoordinasikan dengan Indosiar kemudian dalam perjalanannya pasti terjadi dinamika dan ending-nya memang LIB yang menentukan jadwal tayang, kemudian Indosiar harus mengikuti jadwal tayang tersebut," kata Harsiwi kepada wartawan.
"Karena LIB adalah operator yang menjalankan, yang tahu lapangan seperti apa, mengkoordinir dengan semua stakeholder, termasuk kami. Sehingga kami harus mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh LIB," tambahnya, seperti dikutip dari Republika.co.id, Rabu, 12 Oktober 2022.
Harsiwi pun membantah pihaknya tetap menayangkan laga Arema FC dan Persebaya pada malam hari karena menyangkut prime time. Ia juga mengaku tidak mengetahui apa pertimbangan PT LIB tak mengikuti usulan agar jam pertandingan kedua klub itu diundur menjadi sore hari.
"Tidak ada sama sekali (sangkut paut dengan prime time)," ujarnya.
Dia menjelaskan, jadwal pertandingan sepak bola nasional dalam satu tahun sebenarnya sudah disusun jauh-jauh hari. Namun, menurut dia, seiring waktu, kerap terjadi perubahan mengenai jam tanding sesuai dinamika yang ada.
"Yang mana perubahan-perubahan itu pasti akan dikomunikasikan oleh LIB kepada kami. Kami di Indosiar pasti akan mengikuti apa pun, (jam tayang) berubah atau tidak berubah, LIB lah yang akan menentukan. Apabila berubah di sore, maka kami akan ikut, apabila tidak, ya kami akan melaksanakan apa yang menjadi keputusan LIB," jelas dia.