nasional

Tragis! Pesepak Bola Nomor Punggung 13 Ini Meninggal Tersambar Petir saat Laga Persahabatan

Minggu, 14 Agustus 2022 | 09:28 WIB
Ilustrasi - Seorang pesepak bola bernomor punggung 13 meninggal dunia tersambar petir (Pixabay)

 

AYOMEDAN.ID -- Nasib nahas dialami seorang pesepak bola bernomor punggung 13 ini, ia meninggal dunia usai tersambar petir di lapangan saaat laga persahabatan.

Korban bernama Edi Kurniawan (45 tahun) meninggal dunia saat berada di lapangan akibat pertir yang menyambarnya.

Edi Kurniawan merupakan salah seorang pemain yang ikut bertanding dalam laga persahabatan antara Pepermi FC danYGS FC di Lapang Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, 13 Agustus 2022.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kepalsuan Dibalik Laporan Pelecehan Seksual Istri Ferdy Sambo

"Korban meninggal dunia diketahui bernama Edi Kurniawan (45 tahun) warga Kampung Cangkorah, RT 008/004, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP S.Y. Zainal Abidin, Sabtu, dikutip Ayomedan.id dari Republika.co.id.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kejadian tersebut berawal saat laga persahabatanPepermi FC versus YGS FC di Lapang Korpri Cisaat. Saat pertandingan baru memasuki menit ke-15, tiba-tiba petir menyambar beberapa kali.

Wasit yang melihat kondisi cuaca kurang bersahabat meminta pertandingandihentikan sementara. Namun, tiba-tiba petir menyambar kembali.

Seluruh pemain, penonton, dan panitia terkejut melihat salah satu pemain Pepermi FC bernomor punggung 13 atas nama Edi Kurniawan tergelak di tengah lapang.

Petugas kesehatan pun langsung menuju tengah lapangan untuk memberikan pertolongan pertama. Akan tetapi, korban sama sekali tidak merespons, kemudian mereka bawa ke RS Betha Medika Cisaat untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, sayangnya nyawa pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini tidak tertolong.

Setelah visum et repertum, terdapat sejumlah luka bakar di beberapa bagian tubuhnya akibat sambaran petir.

Setelah menjalani pemeriksaan, jenazah pesebak bola ini pun diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Sebelum terjadi musibah ini, kata Zainal, pengelola stadion dan wasit meminta untuk menunda pertandingan karena hujan, apalagi beberapa kali bunyi petir.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Siswa SD di Dalam Kelas di Sumut Diringkus Polisi

Halaman:

Tags

Terkini