nasional

Diduga Twitter Membuat Pernyataan Palsu, Elon Musk Batal Beli Twitter

Minggu, 10 Juli 2022 | 11:59 WIB
Twitter berencana tuntut Elon Musk buntut pembatalan kesepakatan pembelian senilai US$44 miliar. Foto: (REUTERS/Hannibal Hanschke)

AYOMEDAN.ID--Elon Musk berencana akan membeli Twitter. Namun belakangan, Elon Musk mengabarkan batal untuk meminang Twitter.

Namun pihak Twitter sendiri tetap menginginkan untuk dibeli oleh Elon Musk. Khalayak terlanjur memperbincangkan hal tersebut, mengenai apa dan bagaimana Twitter kedepan di tangan Elon Musk.

Namun, rencana ini pupus sudah, Twitter kembali ke pemilik semula.

Baca Juga: Idul Adha, Jokowi Mengajak Masyarakat untuk Menebar Kebaikan

Melansir dari suara.com. Belum lama ini, ramai diperbincangkan kabar mengenai Elon Musk yang hendak membeli Twitter. Namun, kabarnya Elon Musk batal membeli Twitter dengan alasan terdapat berbagai permasalahan dengan kesepakatan pembelian senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Apa saja fakta-fakta Elon Musk yang batal membeli Twitter? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

  1. Twitter dikabarkan Membuat Pernyataan Palsu

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pengacara dari Elon Musk, Twitter tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan saat memasuki Merger Agreement.

Kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak tersebut telah termasuk biaya perpisahan senilai 1 miliar dolar AS, jumlah tersebut harus dibayar oleh Musk jika kesepakatan tersebut tidak tercapai.

Baca Juga: 4 Tips Agar Daging Sapi atau Kambing Empuk dan Tidak Alot

  1. Pihak Twitter Mendesak Musk untuk Melanjutkan Perjanjian

Sebelumnya, pengajuan dari tim hukum Musk tampaknya menunjukkan bahwa miliarder tersebut menganggap perjanjian tersebut tidaklah valid. Namun, pihak Twitter sendiri mengatakan bahwa pihaknya menganggap perjanjian tersebut masih berlaku dan perusahaan media sosial akan mendesak Musk untuk melanjutkannya.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," kata Bret Taylor, ketua Twitter, seperti dikutip dari The Independent, Inggris pada Sabtu (9/7/2022).

  1. Tuduhan Musk Mengenai Penyembunyian Data Bot Oleh Twitter

Musk sempat berulang kali mengatakan bahwa eksekutif Twitter menyembunyikan data bot di platform. Tidak hanya data bot, Musk juga menyebut pihak Twitter juga menyembunyikan akun spam di platform tersebut.

Sebelumnya, pihak Twitter menyebut bahwa perusahaannya hanya memiliki kurang dari lima persen akun bot dari pengguna aktifnya. Namun, Musk tidak mempercayai angka yang disebutkan oleh Twitter.

Baca Juga: Suporter Indonesia bikin Gugup Pemain Timnas Filipina U19

Halaman:

Tags

Terkini