Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Semoga saudara-saudara kita atau mungkin kita sendiri yang telah menunaikan ibadah haji tahun ini diberi predikat mabrur. Sungguh, tidak ada pahala yang lebih layak bagi Muslim yang mendapatkan haji mabrur kecuali meraih surga Allah ta’ala.
Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah. Momen pemulangan jamaah haji yang sedang berlangsung akhir-akhir ini mengingatkan kita pada peristiwa bersejarah Haji Wada’ di zaman Rasulullah. Dinamakan Haji Wada’ karena haji ini merupakan yang terakhir dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Tidak lama setelah itu, Baginda Nabi berpamitan untuk selamanya meninggalkan umat yang begitu ia cintai.
Sejumlah sejarawan Muslim mencatat begitu detail rangkaian haji yang pertama sekaligus terakhir bagi Nabi ini, dari mulai mempersiapkan pembekalan sampai kembali lagi ke kota Madinah. Dikisahkan bahwa Rasulullah begitu menikmati momen ibadah haji terakhir beliau tersebut. Hal itu dibuktikan dengan kesengajaan Nabi memperlambat laju kendaraan dari Madinah ke Makkah.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Dzulhijjah: Menangkap Pesan Rasulullah di Bulan Besar
Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah, Peristiwa Haji Wada’ merupakan simbol kesuksesan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Hanya butuh waktu 23 tahun Rasulullah mampu mengubah masyarakat Arab dari kehidupan jahiliyah menjadi lebih mapan secara moral dan religius.
Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sîrah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar mencatat sebanyak 114.00 umat Muslim dari Jazirah Arab dan sekitarnya turut serta menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Pada versi lain, Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Ar-Raḫîqul Makhtûm melaporkan jumlah jamaah Haji Wada’ sebanyak 124.000 atau 140.000. Jumlah yang sangat fantastis untuk dakwah Nabi yang relatif singkat, 23 tahun.
Sungguh pencapaian yang luar biasa. Masyarakat yang dulu acuh tak acuh bahkan mencoba menghalang-halangi dakwah Nabi dengan beragam upaya, kini menjadi pengikut setia ajaran orang yang sebelumnya sangat dimusuhinya. Diduga kuat, di luar jumlah jamaah yang fantastis itu masih banyak orang yang sudah menjadi Muslim tapi tidak sempat ikut serta dalam Haji Wada’ karena beberapa alasan.
Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah. Haji Wada’ juga merupakan simbol kemantapan iman umat Musilm. Sebab, momen tersebut menjadi hari-hari terakhir Nabi bersama umatnya karena tidak lama setelah itu beliau wafat. Dalam potongan khutbah haji yang beliau sampaikan di tengah lautan manusia Nabi berpesan,
أَيُّهَا النَّاسُ، اسْمَعُوا قَوْلِي، فَإِنِّي لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ عَامِي هَذَا بِهَذَا الْمَوْقِفِ أَبَدًا
Artinya, “Wahai sekalian manusia, dengarkanlah perkataanku! Aku belum tahu secara pasti, boleh jadi aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan keadaan seperti ini.”
Belum selesai pidato itu, turun ayat Al-Qur’an yang semakin memperkuat bahwa tidak lama lagi Nabi akan tutup usia.
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Maidah [5]: 3).
Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah, Peristiwa Haji Wada’ ini merupakan momen bersejarah yang menjadi teladan penting bagi persatuan umat dan peningkatan kualitas keimanan setiap Muslim. Sehingga, bertepatan dengan pemulangan jamaah haji ke Tanah Air seperti sekarang ini penting kiranya peristiwa tersebut menjadi bahan renungan bersama.
Artikel Terkait
Teks Khutbah Jumat Singkat Dzulhijjah: Menangkap Pesan Rasulullah di Bulan Besar
Naskah Khutbah Jumat dengan Judul 'Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim'
Naskah Khutbah Jumat Dzulhijjah Singkat dengan Judul 'Teladan Nabi Ibrahim di Bulan Dzulhijjah'
Baca Doa ini Saat Demam atau Sakit Ringan Lainnya, Seperti yang Diajarkan Rasulullah
16 Izin Perkebunan Sawit di Papua Barat Dicabut, Ini Alasannya
Resep Mie Gomak, Kuliner Sedap Khas Batak yang Wajib Dicoba
HRS Tegaskan Pembebasannya Bukan dari Parpol atau Kekuasaan
Basmi PMK Indonesia akan Datangkan 3 Juta Vaksin dari 4 Negara
Tekan Dampak Bencana, Pemko Medan Sosialisasikan Penanggulangan Bencana ke Sekolah-sekolah
Sepuluh Pasangan Tanpa Busana Digerebek Satpol PP dari Sebuah Kafe di Labuhandeli
Ancam Diblokir, Berikut Sosmed yang Sudah Mendaftar ke Pemerintah
Jejak Harimau Sumatra Ditemukan di Solok, Warga Diminta Hati-hati
Edy Rahmayadi Optimistis Kehadiran Mobil Listrik Akan Dongkrak Pariwisata
Inilah 4 Manfaat Berhubungan Intim pada Pagi Hari, Mau Coba?
Tiga Dusun di Pariaman Tergerus Abrasi
Gagal Raih Juara di Piala Presiden, Borneo FC Kini Fokus ke Liga 1
Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka, Menangkan Pemungutan Suara Parlemen
Jurnalis Israel Dikecam karena Memasuki Mekkah dan Melakukan Swafoto