AYOMEDAN.ID -- Wabah cacar monyet atau monkeypox saat ini telah menjangkiti sejumlah negara.
Babarapa negara telah melaporkan adanya kasus kematian akibat cacar monyet.
Akibatnya negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet ini.
Baca Juga: Spanyol jadi Negara Pertama di Eropa yang Laporkan Kematian akibat Cacar Monyet
Terkait penyakit cacar monyet ini Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (Perdoski) menyampaikan, cacar monyet atau monkeypox tidak masuk dalam kelompok penyakit infeksi menular seksual.
Kategori penyakitnya tidak berubah meskipun kasusnya banyak terjadi pada populasi pasangan sejenis.
"Monkeypox tidak dimasukkan dalam penyakit infeksi menular seksual," ujar perwakilan Perdoski, Prasetyadi Mawardi, dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022, dikutip dari Republika.co.id.
Prasetyadi mengatakan, cacar monyet dominan dialami pria yang melakukan hubungan seksual dengan pria lantaran adanya kontak erat.
Ia menjelaskan, kontak erat dengan orang terkonfirmasi cacar monyet akan memudahkan terjadinya penularan penyakit yang telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan di New York, Amerika Serikat itu.
Baca Juga: Tak Terdeteksi di Indonesia, Menkes Minta Masyarakat Waspadai Cacar Monyet
Selain itu, individu-individu yang memiliki komorbiditas atau orang dengan status kekebalan tubuhnya relatif rendah juga berisiko tinggi terkena cacar monyet.
"Apapun virusnya akan membuat individu-individu itu menjadi lebih lama sembuh, lebih berat penyakitnya dibandingkan individu-individu yang sehat," katanya.