Karim juga menegaskan kemungkinan adanya risiko di setiap instrumen atau produk keuangan karena penggunaan konten atau akun YouTube sebagai jaminan kredit di bank adalah sebuah hal baru dalam perbankan Indonesia.
Salah satu hal yang menarik untuk disimak dalam proses penggunaan akun atau konten YouTube sebagai agunan adalah bagaimana bank bertindak saat terjadi gagal bayar.
"Orang lebih hype karena pemiliknya artis atau publik figur. Kalau itu disita, bank yang take over atau admin, apakah kemudian punya nilai yang sama? Nah itu sesuatu yang masih sangat abstrak," tuturnya.
Artikel Terkait
Edy Rahmayadi Bawa Investor untuk Bangun Pabrik Minyak Serai Wangi
Gubernur Sumut Terima Anugerah KPAI 2022
Tabrak Orang dan Sejumlah Kendaraan, Pengemudi Ini Diamuk Massa
BI Dorong UMKM di Bangka Belitung Gunakan Transaksi QRIS
Juru Parkir di Samarinda Diberi Uang Rp 2000, Badik Melayang
Kasus Meme Stupa Candi Borobudur, Mantan Menpora Roy Suryo Jadi Tersangka
Minat Masyarakat Berkurang, 100 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 di Bengkulu Kadaluarsa
Bali United Siap Hadapi Persija Demi Pertahankan Gelar Juara
Tingkatkan Kesejahteraan Imam dan Takmir Masjid, Kemenag Susun Standarisasi Honorariumnya
Wow! Berdasarkan Survei 30 Persen ASN Tidak Bekerja Saat WFH
Keluarga Korban Perundungan di Tasikmalaya Diduga Dapat Tekanan, KPAID: Sedang Diselidiki
Kapolda Jabar Imbau Penonton Tak Punya Tidak Jangan ke Stadion
Tiga Smartphone 5G Terlaris di Indonesia, Apa Sajakah Itu?