nasional

Sebelum Janjikan Bersihkan PSSI, Erick Thohir Dicatut 'Pelengser' Iwan Bule

Minggu, 15 Januari 2023 | 17:00 WIB
Sebelum Janjikan Bersihkan PSSI, Erick Thohir Dicatut 'Pelengser' Iwan Bule (Instagram @erickthohir)

AYOMEDAN.ID - Erick Thohir resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSSI di kantor asosiasi tersebut, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu, 15 Januari 2023.

Setelah itu, Erick Thohir mengunggah pesan di laman Instagramnya bahwa dia ingin membersihkan PSSI dari 'tangan-tangan kotor'.

"Butuh nyali bersihkan PSSI dari tangan-tangan kotor. InsyaAllah sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi," ujar Erick Thohir lewat akun @erickthohir.

Namun nama Menteri BUMN tersebut sempat dicatut terkait upaya melengserkan Mochamad Iriawan yang saat ini masih menjabat sebagai ketua umum.

Baca Juga: Orang Penting Arema FC tak Ingin Dicalonkan Exco PSSI

Gosip itu dilemparkan Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali lewat Instagramnya @akmalmarhali pada Kamis, 29 Desember 2022.

Akmal mengatakan bahwa ada upaya kudeta kepemimpinan Iwan Bule, sapaan Iriawan, oleh elite sepak bola Indonesia di asosiasi tersebut.

Tudingan itu dilemparkan Akmal kepada tiga nama, pertama Sekjen PSSI Yunus Nusi, anggota komite eksekutif Juni Rachmad, dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.

"Sekjen Yunus Nusi, Anggota Exco, Juni Rachman, dan Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB). Mereka mau mengkudeta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan," kata Akmal, dikutip ulang Minggu, 15 Januari 2023 dari AyoMedan.id.

Baca Juga: Walau Ditambah Hari Kejepit, Hari Libur Nasional Indonesia Masih Kalah oleh Nepal dan Myanmar

Akmal mengatakan, upaya kudeta tersebut coba dilakukan usai laga Indonesia kontra Kamboja pada Piala AFF 2022 match 1 babak penyisihan grup, pada Jumat, 23 Desember 2022.

Pada hari itu, Yunus dan Juni mengumpulkan sejumlah voters PSSI di FC Senayan. Sementara Ferry menghubungi sejumlah voters melalui sambungan telepon.

Adapun tujuannya dengan mengarahkan para voters untuk memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai ketua selanjutnya. Namun praktik "busuk" lainnya dilakukan para terduga oknum.

Mereka antara lain menjual nama Presiden Joko Widodo dengan menyebut bahwa pemilihan Erick merupakan permintaan dari istana negara.

Halaman:

Tags

Terkini