Ini Usulan Pengamat Soal Kompetisi Sepak Bola Indonesia ke Depannya

AYOMEDAN.ID - Liga 2 dan Liga 3 putaran nasional musim 2022/2023 tidak dilanjut. Karena itu, musim ini yang berjalan hanya Liga 1 saja.

Penghentian Liga 2 dan Liga 3 berdampak pada pelaksanaan kompetisi Liga 1 yang masih berjalan. Salah satunya tidak adanya sistem degradasi.

Tim-tim yang berada di klasemen bawah tidak akan mendapat giliran degradasi, termasuk kesempatan promosi klub Liga 2 dan Liga 3.

Menurut pengamat sepak bola tanah air, Akmal Marhali, keputusan dari PSSI tersebut membuat kompetisi sepak bola di tanah air seperti dagelan.

Baca Juga: Resep Orek Tempe Kering, Kian Nikmat dengan Campuran Teri dan Kacang

"Keputusan baru dimunculkan bahwa Liga 2 tidak dilanjutkan. Begitu juga Liga 3 nasional. Hanya Liga 1 yang dilanjutkan. Sungguh, ini namanya dagelan," kata dia, menyadur Instagramnya @akmalmarhali.

Dia mengatakan percuma bila kompetisi dijalankan, namun sporting merit atau sistem klasemen akhir dengan adanya degradasi dan promosi tidak dijalankan.

Karena itu, dia menilai, ketimbang kompetisi mencederai sporting merit, lebih baik agar semua level kompetisi dihentikan.

"Buat apa ada kompetisi bila tidak ada aspek sporting merrit. Tidak ada promosi dan degradasi. Lebih baik semua dihentikan saja. Tidak usah dilanjutkan," katanya.

Baca Juga: Liga 2 dan 3 Dihentikan, Pengamat Nilai Sepak Bola Perlu Dihentikan Semua

Karena itu, dia mengusulkan di musim baru nanti, perlu adanya aturan ketat di dalam pelaksanaan kompetisi sepak bola tanah air.

Aturan ketat itu mencakup lima aspek klub profesional yang mesti dijalankna.

"Mulai musim baru dengan aturan ketat lima aspek klub profesional dijalankan (legal, infrastruktur, financial, SDM, dan Supporting)" katanya.

Pertimbangan PSSI sendiri menghentikan turnamen karena adanya ketidaksesuaian konsep lanjutan kompetisi antara operator dengan peserta.