nasional

Bjorka Beberkan Kronologi Pembunuhan Munir, Nama Megawati Ikut Terlibat?

Minggu, 11 September 2022 | 21:47 WIB
Hacker Bjorka beberkan kronologi pembunuhan Munir melalui Telegraph (Twitter @mLwnAdalahKunci)

Pollycarpus kemudian ditempatkan sebagai staf keamanan penerbangan sehingga dia bisa mengambil penerbangan PT Garuda Indonesia Airways, termasuk pesawat yang nantinya akan ditumpangi Munir.

Baca Juga: Terungkap! Ini Motif Hacker Bjorka Permainkan Data Pemerintah Indonesia

Lebih lanjut bagaimana penjelasan Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di corporate security. Draf surat itu diketik Pollycarpus menggunakan komputer di ruang staf Deputi V BIN. Setelah selesai, surat itu kemudian dikoreksi oleh saksi Budi Santoso yang sempat bertanya, "Ini untuk apa?"

Polly menjawab, "Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda." Budi Santoso juga mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Polly adalah jaringan nonorganik Muchdi.

Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi. Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir."

kemudian dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004, yang kemudian diserahkan langsung oleh Polly Indra Setiawan, Direktur PT Garuda Indonesia Airways. Polly ditugaskan sebagai staf keamanan perusahaan seperti yang diminta.

Selanjutnya Polly menelepon ponsel Munir yang diterima Suciwati untuk menanyakan kapan Munir akan berangkat. Suci menjawab bahwa suaminya akan berangkat Senin, 6 September 2004, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 nomor penerbangan GA-974.

Polly juga mengatur agar bisa ikut penerbangan sebagai extra crew. Polly seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, dari 5 September hingga 9 September 2004.

Maka pada Senin malam, Polly berhasil menerbangkan pesawat bersama Munir yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Pukul 23.32 WIB, setelah terbang sekitar 120 menit, pesawat mendarat di Bandara Changi Singapura.

Baca Juga: Setelah Data Simcard, Kini 150 Juta Data Penduduk dari KPU Diduga Bocor

Polly yang sudah lebih dulu bertemu dengan Munir membawa korban ke Coffee Bean melalui Gerbang 42. Munir menunggu Polly yang memesan minuman yang salah satunya sudah diberikan racun arsenik kepada korban. Munir minuman minuman yang diberikan Polly.

Selanjutnya, Munir kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan. Sementara itu, Polly kembali ke Jakarta. Selasa sekitar pukul 10.47, Polly menghubungi Budi Santoso dan mengatakan: "Menemukan ikan besar di Singapura."

Sementara itu, Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda. Berdasarkan hasil otopsi pihak Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik. Ada proses pengadilan dalam kasus ini. Namun, misteri tabir tidak pernah terungkap dengan jelas.

Putusan hakim terhadap Muchdi pada Rabu, 31 Desember 2008, jauh dari jaksa penuntut 15 tahun penjara. "Menyata Ketuakan tidak terbukti secara sah dan merencanakan pembunuhan Munir, sesuai tuduhan," kata Majelis Hakim Suharto.

Tiga orang yang pernah duduk di kursi penjara atas tuduhan melakukan pembunuhan Munir di udara bebas. Indra Setiawan, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang divonis majelis hakim karena ikut membuat surat palsu, dibebaskan setelah menjalani satu tahun penjara.

Halaman:

Tags

Terkini