AYOMEDAN.ID -- Peragaan busana jalanan yang dikenal dengan Citayam Fashion Week (CFW) terus menjadi pembicaraan.
Kegiatan Citayam Fashion Week (CFW) yang berawal dari kelompok anak muda yang dikenal dengan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok) ini semakin menarik perhatian.
Tak heran banyak yang sengaja datang hanya untuk melihat langsung peragaan busana Citayam Fashion Week (CFW).
Namun kegiatan yang dilakukan di jalanan dan zebra cross ini dianggap bisa mengganggu pengguna jalan serta dapat menimbulkan kemacetan.
Baca Juga: Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI, Begini Pesan Ridwan Kamil
Untuk mencegah terjadinya kemacetan, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyarankan kegiatan CFW diadakan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di sekitar lokasi akibat kegiatan itu.
"Misalnya itu dilakukan pada hari car free day. Kan tidak ada kendaraan yang melintas. Apalagi di Jakarta, aktivitas masyarakat cukup tinggi. Karenanya, kegiatan itu akan dihentikan demi ketertiban umum," kata Latif di Jakarta, Senin, 25 Juli 2022, dikutip dari Republika.co.id.
Latif menambahkan bahwa ada aturan terkait penggunaan jalan umum yang tidak boleh mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya.
Dia mengatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penjagaan selama kegiatan tersebut bertujuan positif dan tidak mengganggu kepentingan umum.
"Kita tidak akan mematikan kreativitas dari masyarakat, selama tidak ganggu. Kami akan lakukan penjagaan," ujar Latif.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengusulkan tujuh opsi lokasi alternatif untuk pelaksanaan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, agar tidak mengganggu lalu lintas dan fasilitas publik.
Baca Juga: Daftarkan Citayam Fashion Week ke HKI Diprotes, Baim Wong Kecewa
"Fashion show bukan tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian masalah tempatnya, kami juga sama-sama berunding," kata Riza.