AYOMEDAN.ID -- Dua ormas Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dinilai layak menerima nobel perdamaian.
NU dan Muhammadiyah memiliki peran besar dalam merawat dan menjaga keutuhan bangsa.
Selain itu NU dan Muhammadiyah memiliki pengaruh besar dalam konsisten dalam menggunakan perdamaian dunia.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional 2022, Jokowi Ajak Anak-anak Bermain dan Bagi-bagi Sepeda
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah, KH. Ahmad Zubaidi.
"Saya kira sangat pantas sekali karena sepanjang sejarah Indonesia merdeka itu yang mengawal yang paling utama adalah dua ormas ini. Tentu tidak menafikan ormas ormas Islam yang lain, tapi Muhammadiyah dan NU sebagai ormas yang mayoritas yang terbesar di negara kita pengaruhnya sangat besar. Dan kontribusi NU Muhammadiyah dalam mempertahankan Pancasila serta NKRI ini turut mendamaikan bangsa Indonesia," kata kiai Ahmad Zubaidi, seperti dikutip dari Republika.co.id, Jumat, 22 Juli 2022.
Dukungan agar NU dan Muhammadiyah memperoleh nobel perdamaian tahun ini semakin menguat setelah penerima Nobel Perdamaian tahun 1996 yang juga Presiden Timor Leste.
Jose Ramos-Horta menyerukan agar kedua ormas tersebut memperoleh nobel perdamaian 2022. Seruan ini disampaikannya saat bertandang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu, 20 Juli 2022.
Namun ini bukan kaki pertama, pada Februari lalu politisi yang juga ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga telah menyuarakan agar dua ormas tersebut memperoleh nobel perdamaian.
Baca Juga: Ketua Umum TP PKK Ajak Bumil di Sumut Terapkan Pola Hidup Sehat
Menurut KH. Ahmad Zubaidi NU dan Muhammadiyah terus berkiprah dalam mewujudkan perdamaian baik di dalam negri maupun perdamaian internasional.
" Saya kira sangat pantas kalau mau diberikan. Sangat pantas sekali NU dan Muhammadiyah merupakan pengawal nkri disamping ormas Islam lainnya," katanya.