Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Juli 2022, Ibrani 6: 9-20

photo author
- Sabtu, 23 Juli 2022 | 07:12 WIB
Ilustrasi tekun dan konsisten. (Andrea Piacquadio)
Ilustrasi tekun dan konsisten. (Andrea Piacquadio)

AYOMEDAN.ID--Renungan harian Kristen Sabtu 23 Juli 2022, firman Tuhan berbicara tentang Ketidaktekunan. Bagi orang percaya ketekunan akan berbuah manis pada waktunya. Namun, terkadang banyak yang hanya melihat manisnya saja tanpa melihat prosesnya.

Akhirnya banyak orang mencari kesuksesan atau pencapaian hidup dengan jalan pintas. Tidak mudah untuk mencapai apa yang kita inginkan, dibutuhkan komitmen dan ketekunan dalam diri sendiri, tentu saja dibalut dengan kesabaran.

Tuhan akan memberikan berkatnya pada orang yang selalu bertekun. Rencana Tuhan ajaib dalam hidup setiap orang, dan Tuhan memiliki waktunya sendiri.

Melansir dari renunganhariankristen.com

Ketidaktekunan = Ketidakdewasaan

Renungan Harian Ibrani 6: 9-20 (Ketidaktekunan = Ketidakdewasaan) Cerita sukses para pengusaha warung tegal (warteg) bukanlah cerita baru. Namun siapa sangka cerita sukses itu ada keringat dan darah yang mengalir. Hidup di ibukota bukanlah perkara mudah terutama bagi para pendatang. Mereka berjuang lama tidak sekadar satu atau dua tahun. “Ya biasa, orang melihat kami ini berhasil dari sisi usaha, tetapi lihat saja 20 tahun lalu kami hidup untuk makan saja sulitnya minta ampun,” tutur H. Karjo (53). Suka duka menjadi pengusaha warteg telah cukup menjadi bekal mengembangkan usahanya hingga sekarang ini. Berbicara tentang rahasia sukses itu pun hanya satu, yaitu ketekunan.

Ketekunan juga merupakan sesuatu yang penting dalam kebajikan kristiani. Jika kita tidak tekun, kita tidak pernah dapat belajar banyak kebenaran yang Allah ingin sampaikan. Orang yang tidak tekun akan sesuatu menunjukkan bahwa ia belum dewasa. Seperti anak–anak tidak tekun, mereka tidak dapat terlalu lama duduk dan menunggu hingga sesuatu dapat diselesaikan. Ketidaktekunan juga merupakan ketidakpercayaan terhadap Allah. Karena iman dan ketekunan berjalan bersama-sama. Jika kita sungguh-sungguh percaya Allah, kita akan menantikan Dia menggenapi janji-janji-Nya. Ketidaksabaran atau ketidaktekunan bukan hanya tanda ketidakdewasaan dan tiadanya iman melainkan juga merupakan tanda bahwa kita masih hidup dalam kedagingan.

Pada dasarnya, kita mempunya sifat tida sabar atau tidak tekun tetapi Roh Kudus dapat memberi kesabaran. Roh Kudus akan aktif bekerja dalam diri kita ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Untuk itu, sudahkah Anda bercakap-cakap dengan Tuhan hari ini? (aw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: renunganhariankristen.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB

Terpopuler

X