AYOMEDAN.ID -- Selalu ada kisah menarik dari para jemaah haji yang pulang dari tanah suci.
Seperti kisah yang dibagikan jemaah haji bernama Sri Wahyuningsih, yang berusia 65 tahun.
Sri Wahyuningsih adalah jemaah haji pengidap hipertensi yang merasa diberi kekuatan untuk menuntaskan ibadah haji.
Ia mengaku tidak menyangka sama sekali selama 40 hari di Tanah Suci, jemaah kloter SUB 3 tersebut diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menuntaskan proses ibadah haji dari awal sampai akhir, meski memiliki penyakit hipertensi.
Baca Juga: 12 Juta Liter Air Zamzam Dibagikan Kepada Jemaah Haji di Masjidil Haram
Dengan memiliki penyakit hipertensi, Sri Wahyuningsih merasa bangga bisa ikut melaksnakan prosesi lempar jumrah di Mina dengan berjalan kaki pulang pergi selama 2 jam.
Padahal, dia ditawarkan untuk dibadalkan oleh petugas. Tapi Sri Wahyuningsih menolak.
"Kemarin oleh petugas ditawarkan untuk dibadalkan, tapi saya tidak mau karena ingin berusaha lempar jumrahnya langsung. Alhamdulillah semua lancar, bahkan saat umrah ifadah saya bisa selesaikan," imbuh dia saat ditemui di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Minggu, 17 Juli 2022, seperti dikutip dari suara.com.
Sri Wahyuningsih menambahkan, "Cuma untuk umrah sunahnya, cuma bisa 3 kali karena mau ikut setelah rangkaian haji saya batuk-batuk. Jadi tidak berani, nanti malah tambah sakit."
Baca Juga: Kemenkes Minta Jemaah Haji Karantina Mandiri, Meski Dinyatakan Sehat
Ibu satu tiga anak ini juga merasa sedih meninggalkan Tanah Suci. Selain merasa penuh kebersamaan dengan banyak perhatian dari petugas dan jamaah lainnya, ia merasa tenang bisa beribadah dan melihat langsung kabah yang menjadi kiblat umat muslim seluruh dunia.
"Alhamdulillah, bisa melihat kabah di Masjidil Haram ini. InsyaAllah semua saudara-saudara kita yang lain juga mendapatkan panggilan menjadi tamu Allah di tanah suci," harapnya.