nasional

Catat Waktunya! Juli 2022 Matahari Melintas Tepat di atas Kabah, saatnya Luruskan Arah Kiblat

Minggu, 10 Juli 2022 | 16:43 WIB
Bulan Juli 2022 Matahari melintas di atas Kabah, saatnya meluruskan arah kiblat. (kemenag.go.id)


AYOMEDAN.ID -- Umat Islam khususnya di Indonesia, pada Juli 2022 ini akan mengalami satu peristiwa dimana matahari melintas di atas Kabah.

Fenomena matahari melintas tepat di atas Kabah biasa disebut Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.

Saat fenomena Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat merupakan satu peristiwa yang tidak boleh dilewatkan terutama bagi yang ingin meluruskan arah kiblat.

Pada Juli 2022, peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada 15 dan 16 Juli 2022.

Baca Juga: Waktu Idul Adha Berbeda Dengan Arab Saudi, Kemenag Sampaikan Pesan Penting Untuk Umat Islam di Indonesia

Peristiwa ini sendiri akan berlangsung pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Sementara wilayah Indonesia timur tidak akan mengalami fenomena ini.

Dalam pres rilis yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag), Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, menjelaskan peristiwa-peristiwa yang dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.

"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Adib , Sabtu, 9 Juli 2022.

Mantan Kakanwil Kemenag Jawa Barat ini menambahkan, berdasarkan astronomi atau ilmu falak terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat.

Di antaranya menggunakan kompas theodolite serta fenomena posisi matahari tepat di atas Ka'bah.

Adib mengatakan, warga yang berada di Indonesia bagian timur tidak akan mengalami peristiwa ini sebab matahari sudah terbenam.

"Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di Wilayah Waktu Indonesia Timur tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat karena matahari terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda," jelasnya.

Baca Juga: Kenali Penyebab Asam Lambung Naik, Dari Obesitas hingga Hernia

Kemenag mengimbau umat Islam yang memiliki pedoman arah kiblat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

Adib menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menentukan arah kiblat.

Halaman:

Tags

Terkini