Senang sekali rasanya saya bisa berdiri di sini, menyapa Bapak/Ibu, serta teman-teman di momentum 1 Muharram 1444 Hijriah.
Tiada terasa waktu berjalan begitu cepat dan kita telah tiba di tahun yang baru. Sungguh, rasa syukur ini bakal terus bertumpah, diiringi dengan rasa sukacita menyambut hari-hari baru.
Memang semestinya begitu, kan, teman-teman?
Pada pergantian tahun baru Kalender Masehi saja orang-orang pada heboh, pada sibuk membeli jagung bakar hingga begadang sampai pagi. Masa iya giliran tiba Tahun Baru Islam, kita malah seakan-akan kurang peduli atau bahkan antipati?
Teman-teman yang berbahagia;
Baca Juga: Awalnya Didukung Kini Netizen Protes Ridwan Kamil yang Beraksi di Braga Fashion Week
1 Muharram adalah momentum yang sangat baik bagi kita para pelajar untuk menimba syukur. Bersyukur kita kepada Allah SWT karena hingga hari ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menimba ilmu.
Bersyukur kita kepada Allah karena hingga hari ini kita bisa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengejar cita-cita.
Dan bersyukur kita kepada Allah karena diberikan kekuatan untuk berikhtiar menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan bagi diri sendiri, bagi orang tua, masyarakat, nusa dan bangsa.
Muharram adalah bulan yang suci, bulan yang agung, dan bulannya Allah. Dahulu, sebelum turun perintah Allah tentang kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, status puasa di bulan Muharram adalah kewajiban. Baru setelah turun QS Al-Baqarah ayat 185, puasa bulan Muharram dihapus kewajibannya.
Teman-teman yang dirahmati Allah;
Apa artinya kisah tersebut? Artinya tiada lain dan tiada bukan ialah berisi penegasan tentang betapa mulianya bulan Muharram. Maka dari itulah, adalah hal yang sangat rugi bagi kita para pelajar dan generasi muda jika tidak memanfaatkan momentum Muharram untuk melakukan kebaikan.
Kita yang muda-muda saja merasa rugi, apalagi orang tua, kan?
Maka dari itulah, sering kita membaca dan mendengar QS Al-‘Asr. Wal ‘asr. Innal insaana lafi husr. Demi waktu, demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Karena ada kata “Demi”, berarti Allah sedang bersumpah, dan sumpah ini menegaskan kepada kita tentang betapa berharganya waktu, betapa pentingnya waktu, dan betapa ruginya kita bila menyia-nyiakan waktu.
Artikel Terkait
Contoh Teks Pidato Singkat Tahun Baru Islam 1444 H, untuk Dibaca Ketua Panitia atau Aparat Pemerintahan
Roy Suryo Tak Ditahan Usai Pemeriksaan Lanjutan sebagai Tersangka Meme Stupa Borobudur, Ini Penjelasannya
Edy Rahmayadi Dilantik Jadi Ketua Umum PB PON XXI Wilayah Sumut
Bumi akan Dilintasi Asteroid Sebesar Gedung Pencakar Langit
Aturan Baru Google akan Membatasi Iklan yang Mengganggu
Jadi Tersangka, Nikita Mirzani Masih Bisa ke Luar Negeri, Ini Penjelasan Polisi
Video Syur Pria Mirip Ardhito Pramono Gegerkan Jagat Twitter, Namanya Jadi Trending Topic
Jam Gadang Fashion Week Mulai Curi Perhatian, Ini Komentar Sandiaga Uno
Citayam Fashion Week Bubar, Jeje Slebew Jalan Sendirian di Kawasan Sudirman
Pemko Medan Maksimalkan Upaya Penanggulangan TBC
Anak Perusahaan PT KAI Membuka Lowongan Pekerjaan
Kopda Muslimin Ditemukan Meninggal, Danpomdam: Didapatkan Tanda Mati Lemas Akibat Keracunan
Asal-usul Tahun Baru Islam
15 Ucapan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dengan Kata-kata Bijaksana dan Penuh Makna
Biadab! Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya Waktu Kecil dan Memperkosanya saat Remaja
12 Link Download Poster Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Cocok untuk Status Media Sosial
5 Cara Mewujudkan Hubungan Intim Berkualitas, Yuk Dicoba biar Kamu dan Pasangan Lebih Harmonis
5 Keutamaan Puasa Muharram yang Harus Diketahui, Salah Satunya sebagai Pembeda dengan Umat Yahudi