Contoh Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Menggali Keistimewaan Malam Nisfu Syaban

photo author
- Sabtu, 4 Maret 2023 | 14:44 WIB
Contoh Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Menggali Keistimewaan Malam Nisfu Syaban (Pexels.com - David McEachan)
Contoh Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Menggali Keistimewaan Malam Nisfu Syaban (Pexels.com - David McEachan)

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ

Sebagai khatib, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kami secara pribadi untuk mengajak kita semua, mari sama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Hanya dengan Iman dan takwa hidup akan bahagia dunia dan akhirat kelak.

Hal ini sebagaimana nasihat Luqman Al-Hakim pada anaknya, yang terangkum dalam Kitab Hasyiyah Ash Shawi 'ala Tafsir Jalalain, juz IV;

يا بني إن الدنيا بحر عميق، وقد غرق فيه ناس كثير، فاجعل سفينتك فيها تقوى الله، وحشوها الإيمان بها، وشراعها التوكل على الله، لعلك تنجو.

Artinya: "Wahai Anakku, sesungguhnya dunia itu lautan yang amat dalam, telah banyak manusia tenggelam di dalamnya, jadikanlah perahu mu di dunia takwa kepada Allah, dan muatannya ialah Iman, serta layarnya ialah tawakal kepada Allah, semoga kamu selamat."

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini 3 Perbedaan Gula Merah dan Gula Jawa, Lebih Sehat Mana?

Pada berbagai literatur keislaman, akan mudah didapati berbagai penjelasan ulama salafus shalih terkait kemuliaan dan keistimewaan malam Nisfu Sya’ban. Pertama, malam Nisfu Sya’ban dinamakan dengan lailatul bara'ah (malam penuh kesucian). Pasalnya, pada malam itu mengandung berbagai kebaikan, kemudahan rezeki, dan diampuni berbagai dosa manusia.

Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan kemuliaan dari malam Nisfu Sya’ban yang dimanfaatkan oleh kalangan sahabat untuk berdoa dan meminta ampunan pada Allah. Sebab karena kesucian malam nisfu Sya’ban tersebut, Allah menurunkan rahmatnya pada orang yang memohon ampunan pada-Nya.

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاء الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطَّلِعَ الْفَجْرَ

Artinya: “Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Ia berfirman: “Ingatlah orang yang memohon ampunan kepadaKu maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada–Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada–Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba. [HR Ibnu Majah]”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan, Ini Amalan Sebelum Bulan Puasa

Kedua, malam nisfu Sya’ban adalah malam penuh ampunan [malam lailu ghufran]. Untuk itu, seyogianya pada malam tersebut orang-orang yang merasa dirinya penuh dengan noda dosa dan keburukan, bertaubat kepada Allah. Sebab pada malam penuh ampunan itu, Allah akan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Thabrani, yang bersumber dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah bersabda:

يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Efrilia Aminati

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X