Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Bertema Cara Mengobati Penyakit Hati Sombong

AYOMEDAN.ID -- Inilah contoh khutbah Jumat berjudul Cara Mengobati Penyakit Hati Sombong dari Suara Muhammadiyah.

Contoh khutbah Jumat ini, mengingatkan manusia untuk tidak bersikap sombong.

Sombong merupakan sikap tercela yang sangat dibenci Allah SWT. Maka dari itu khutbah Jumat ini perlu disampaikan agar umat muslim selalu mengingat balasan nyata-Nya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online Bejudul 4 Hal yang Membuat Kita Tidak Merugi

Gambaran sikap sombong di dunia diantaranya adalah Iblis, Firaun, Namrud dan Abu Lahab.

Untuk lebih lengkapnya simak khutbah Jumat Cara Mengobati Penyakit Hati Sombong berikut ini:

Khutbah Pertama

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
أَمَّا بَعْدُ

Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…

Yang pertama khatib berwasiat agar kita semua selalu bertakwa kepada Allah SwT dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya. Karena dengan takwa yang sejati itu, kita akan berjumpa dengan Allah SwT dengan membawa bekal yang sebaik-baiknya. Kemudian shalawat serta salam semoga selalu dicurahkan oleh Allah SwT kepada junjungan utama kita, teladan manusia sepanjang sejarah, Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya yang senantiasa istiqomah meniti jalan beliau hingga hari akhir nanti.

Baca Juga: Download Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Islam dan Budaya dalam Perubahan Zaman