Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun kelapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karenapara pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Baca Juga: Gempa Guncang Tapanuli Utara, Pemprov Sumut Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Bencana
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.
Sementara itu, Bupati Malang, M Sanusi, menyatakan seluruh biayapengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Artikel Terkait
Selidiki Kasus KDRT Lesti Kejora, Polisi Siap Hadirkan Penegakan Hukum yang Adil
Tapanuli Utara Diguncang Gempa, 1 Orang Meninggal Dunia
Putri Candrawathi Resmi Masuk Sel, Ini Penampakannya Pakai Baju Tahanan
Resmi Masuk Sel dan Pakai Baju Tahanan, Putri Candrawathi: ‘Saya ikhlas diperlakukan seperti ini’
Polri Blokir Rekening Bos Judi yang Simpan Uangnya di Luar Negeri
Ini Cara Polri Miskinkan Bos Judi yang Kabur ke Luar Negeri
Pemko Medan Berikan Pelatihan Kepada Puluhan Pelajar Menjadi Konten Kreator
Gempa Guncang Tapanuli Utara, Pemprov Sumut Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Bencana
Renungan Katolik Minggu 2 Oktober 2022, Mengasihi Tuhan dan Sesama Tanpa Pamrih
Shio Minggu 2 Oktober 2022, Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci