"Sekali lagi marilah kita bersikap objektif. Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion. Dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," ujar Ade Armando, seperti dikutip Ayomedan.id, Selasa, 4 Oktober 2022.
Baca Juga: PSI Deklarasikan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai Capres-Cawapres 2024
Ia menilai apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam menangani keributan dalam stadion sudah sesuai.
"Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya," imbuhnya.
Terkait cuplikan pernyataan Ade Armando tersebut, netizen pun memberikan tanggapan beragam.
Ada yang setuju dengan pernyataan Ade Armando, namun tidak sedikit juga yang kontra, bahkan mencemoohnya.
"Sepakat dengan Ade Armando. Kalau suporter tak masuk lapangan tak ada kerusuhan. Tapi itu juga tidak membenarkan prilaku aparat yang nggak sesuai aturan. Panitia pelaksana salah, aparat salah, suporter juga salah," ujar netizen @ayu*** mengomentari video yang diunggah akun Twitter @OnlyFrens.
"Ini orang nggk ada kapok-kapoknya. Nggak ada simpatinya sama korban," tulis @ped***
"Tim investigasi harusnya pakai logika terbalik dari narasi ini," kata @Gun***.
"Ok Aremania, kita yang salah, kita preman, kita pertentangan, ok. Ade Armando kami simpan di dada kami," ucap @Ras***
"Pangkal masalah pertandingan malam hari, pasukan gas airmata sudah dipersiapkan sempurna. Suporter masuk lapangan hasil kerja provokator. Indikasi pengaturan skor dimenangkan Persebaya, perlu kejujuran para mafia bola," kata @tri***.
"Sebenarnya kalo boleh jujur saya setuju dgn statement diatas. 'PANGKAL' masalah memang suporter Arema yang pertama kali masuk lapangan. Tapi seyogyanya Ade Armando harus melihat dari sisi kemanusiaan karena nasi sudah menjadi bubur, ratusan nyawa melayang sia-sia karena SOP yang salah," tulis @jam***
Baca Juga: Gunakan Gas Air Mata di Dalam Stadion Kanjuruhan, 18 Polisi Diperiksa Propam
"Jadi begini kawan-kawan, untuk saat ini tidak berguna mencari siapa yang salah. Intinya semua pihak terkait dengan kejadian kemarin itu 'Salah'. Kenapa? Dari suporter, mereka tidak seharusnya masuk lapangan hanya untuk melampiaskan kekecewaan. Berikutnya dari aparat, tidak seharusnya juga langsung mengambil keputusan menggunakan gas air mata sebagai sarana untuk pengendalian masa (melihat kondisi di lapangan saat insiden). Berikutnya, dari pantia pelaksana. Mengapa harus dilaksanakan di jam 20.30? Padahal pihak keamanan sudah melayangkan surat," tulis @hbk***
"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kpd korban, kalau objektif, PANGKAL masalahnya memang suporter yang masuk ke lapangan. Tetapi respon atas kejadian tersebut oleh pihak pengamanan juga kurang tepat, tidak seharusnya menggunakan tear gas," tulis @ars***
Artikel Terkait
Kronologi Insiden di Kanjuruhan Versi Penonton: Seorang Suporter Turun ke Lapang Diduga jadi Pemicu Kericuhan
Pesan Terakhir Korban Tragedi Kanjuruhan kepada Sang Ibu di Perantauan Bikin Netizen Menangis
Partai NasDem Deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, PKS Beri Tanggapan dan Pernyataan Sikap
Ungkap Kasus KDRT Rizky Billar, Polisi Gelar Olah TKP di Rumah Lesti Kejora Secara Tertutup
Ungkap Tragedi Kanjuruhan, Polisi Periksa 32 CCTV dan Handphone Korban
Tragedi Kanjuruhan, Tim Investigasi akan Periksa Ketua PSSI
Kapolri Copot Kapolres Malang, Buntut Tragedi di Kanjuruhan yang Menewaskan Ratusan Orang
Gunakan Gas Air Mata di Dalam Stadion Kanjuruhan, 18 Polisi Diperiksa Propam
PSI Deklarasikan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai Capres-Cawapres 2024
Jadwal Sholat Hari Ini untuk Kota Medan Selasa 4 Oktober 2022
Inilah 5 Alasan Al Quran Tak Dibukukan pada Zaman Rasulullah, Diantaranya karena Ada Ayat yang Dibatalkan
Tragedi Kanjuruhan, PSSI Hentikan Liga 1 Arema FC Kena Sanksi
Ngeprank Polisi dan Terancam Dipidana, Ini Langkah Baim Wong Agar Lolos dari Jerat Hukum
Baim Wong Minta Maaf, Bagaimana Pencemaran Nama Baik Kepolisian?
Jangan Coba-coba, Ini Dampak Minum Kopi Dalam Keadaan Perut Kosong
Bocah 11 Tahun jadi Yatim Piatu, Kedua Orang Tuanya Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan