Pada hari itu, Yunus dan Juni mengumpulkan sejumlah voters PSSI di FC Senayan. Sementara Ferry menghubungi sejumlah voters melalui sambungan telepon.
Adapun tujuannya dengan mengarahkan para voters untuk memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai ketua selanjutnya. Namun praktik "busuk" lainnya dilakukan para terduga oknum.
Baca Juga: Ketentuan UMP 2023 di 38 Provinsi Berlaku Mulai 1 Januari 2023
Mereka antara lain menjual nama Presiden Joko Widodo dengan menyebut bahwa pemilihan Erick merupakan permintaan dari istana negara.
Hal lainnya menurut Akmal adalah komposisi exco saat Erick menjabat, di mana Yunus dan Juni akan menjadi wakil ketua.
Dipilih pula anggota exco, antara lain Ferry Paulus, Arya Sinulingga, Amir Burhanuddin, John Wempi Wetipo.
Menurut Akmal upaya ketiganya menggalang suara sudah membubuhkan hasil signifikan, di mana 69 voters sudah siap mendukung dari total 81 voters yang berada di naungan PSSI.
Baca Juga: Laga Kontra Filipina Kesempatan Terakhir Timnas Indonesia Amankan Tiket Semifinal Piala AFF 2022
"Total, yang mendukung sejauh ini sudah 69 suara. Manuver yang dilakukan oleh sejumlah pejabat di PSSI dan LIB ini sungguh tidak sehat," kata Akmal.
Terkait rumor itu pula, Yunus Nusi enggan berkomentar. Dia malah menyebut agar yang disuarakan penudingnya tidak disuarakan.
Hal tersebut menanggapi rumor yang diembuskan oleh pengamat sepak bola Bung Towel.
"Saya tidak mau komentar dulu. Intinya jangan kasih panggung," kata Yunus, Kamis, 29 Desember 2022, menyadur Suara.com.
Artikel Terkait
Padahal Iwan Bule Mau Lengser, Akmal Marhali: Mau Dikudeta Sekjen PSSI dkk
Nama Jokowi Dijual agar Erick Thohir jadi Ketua PSSI Baru, 'Operasi' saat Piala AFF 2022
Upaya 'Sikut' Iwan Bule dari PSSI Kumpulkan 69 Suara, Erick Thohir Dipastikan Menang?
Soal Tudingan Upaya Kudeta Iwan Bule: Sekjen PSSI Harus Dipecat
Sekjen PSSI Enggan Komentari Rumor Kudeta Iwan Bule