Terkait Pidato SBY Sebut Pemilu 2024 Bisa Tak Adil, Begini Penjelasan Partai Demokrat

photo author
- Minggu, 18 September 2022 | 20:36 WIB
Partai Demokrat beri penjelasan terkait pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Pemilu 2024 bisa tak adil (Istimewa)
Partai Demokrat beri penjelasan terkait pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Pemilu 2024 bisa tak adil (Istimewa)

 


AYOMEDAN.ID -- Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya menyinggung soal Pemilu 2024 yang berpotensi terjadi ketidakadilan.

SBY yang merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, menyampaikan pidato tersebut dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta, pekan kemarin.

Dalam pidatonya, SBY sempat menyinggung alasan dirinya turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca Juga: Legislator Partai Demokrat Kritisi Pemerintah Naikan Harga BBM di Siang Hari

Menurut SBY, dirinya melihat dan mengetahui adanya tanda-tanda ketidak adilan dan ketidak jujuran pada Pemilu 2024 mendatang.

Namun pidato SBY tersebut sempat menimbulkan polemik. Sejumlah pihak mempertanyakan maksud dari pidato SBY itu.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan bahwa pidato SBY sifatnya tertutup dan hanya disampaikan kepada kader partainya.

Meski begitu, ia menyampaikan pidato tersebut bukan pernyataan yang menuduh pemerintah.

"Yang disampaikan Pak SBY itu bukan terkait dengan potensi kecurangan, tetapi lebih kepada potensi ketidakadilan. Jadi masih dibedakan nih kecurangan dan ketidakadilan gitu, dan kami tidak menyebut pemerintah atau satu sosok tertentu," ujar Herzaky kepada wartawan, Minggu, 18 September 2022, seperti dikutip dari Republika.co.id.

Pidato SBY juga merupakan harapan dari Partai Demokrat agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tak diikuti oleh dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Tujuannya untuk mencegah polarisasi di masyarakat.

Baca Juga: Komisi VII DPR RI, Penghapusan Golongan Listrik 450 VA Bakal Bebani Rakyat Kecil

"Kami juga terus berupaya agar tidak hanya dua pasangan calon, mengapa dua pasangan calon? Kita tahu akibatnya 2014-2016 polarisasi yang luar biasa. Nah kita tidak mau ini terjadi gitu ya kita ingin ada peluang yang lebih besar buat semua, mau tiga sama empat ya silakan saja," jelas Herzaky.

Sekali lagi disampaikan Herzaky, SBY tidak menuduh pemerintah curang menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pidato tersebut merupakan komitmen Partai Demokrat demi menghadirkan demokrasi di Indonesia yang lebih baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X