Kuasa Hukum Menduga Brigadir J Juga Disiksa di Paminal Mabes Polri

"CCTV yang sudah beredar ini yang sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya," ujar dia.

Dedi lantas menegaskan, pihak Labfor nantinya akan menunjukkan rekaman CCTV sebagai bukti digital sekaligus ilmiah. Seluruh hasilnya akan dibuka di persidangan.

"Sama halnya, pendalaman laboratorium forensik untuk pembuktian secara digital secara ilmiah itu kan nanti akan disampaikan karena itu bagian daripada alat bukti dari proses penyidikan yang nanti juga akan dibuka di persidangan. Semuanya akan dibuka secara terang benderang," ujarnya.

Tak ada keterangan pasti yang mengatakan rekaman di Paminal Mabes Polri merupakan satu dari sekian sisa decoder CCTV yang dimaksud Dedi.

Namun, keterangannya memang muncul usai pernyataan menohok dari kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Medan Jumat 12 Austus 2022, Siang Hingga Sore Cerah Berawan dan Malam Berawan

Dia meyakini, mendiang diduga kuat dianiaya di Paminal Mabes Polri, bukan di kediaman Ferdy Sambo seperti yang santer diberitakan.

Setelah rebut dengan sang istri, kata Kamaruddin, Ferdy Sambo pulang lebih dulu ke Jakarta diduga untuk menyiapkan proses eksekusi Brigadir J.

"Kemudian si bapak ini duluan pulang diduga untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk pembantaian atau pembunuhan ini," ucapnya.

"Kemudian ada juga informasi yang masuk ke saya, sebelum masuk ke Duren Tiga, ini (Brigadir J) dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri. Makanya saya minta periksa CCTV Mabes Polri itu, periksa segera, jangan dicopot dulu," ujarnya lagi.***

Baca Juga: 9 Amalan Sunnah di Hari Jumat Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Potong Kuku dan Kumis