Sebelum Buka Bisnis Franchise, Yuk Tengok Pameran Franchise IFGC Indonesia 2022

photo author
- Jumat, 15 Juli 2022 | 16:39 WIB
Ilustrasi bisnis franchise. (Pixabay/RonaldCandonga)
Ilustrasi bisnis franchise. (Pixabay/RonaldCandonga)

AYOMEDAN.ID--Bisnis franchise menjadi salah satu peluang usaha. Franchise memiliki kelebihannya sendiri disbanding metode usaha lain.

Selain mudah dan tidak ribet, franchise bisa dimulai dengan modal yang minim. Namun, untuk menggeluti bisnis franchise kita harus tahu harus mulai dari mana dan jenis bisnis apa yang akan dijalankan.

Pameran Franchise IFGC 2022 mungkin akan menjadi salah satu pertimbangan dan solusi untuk anda yang hendak membuka bisnis franschise. Mangutip dari suara.com.

Baca Juga: Wali Kota Medan Lepas 202 Kontingen Pramuka Ikuti Jamdasu 2022

Usai pandemi Covid-19 mereda, bisnis kuliner di Indonesia semakin diminati. Hal inilah yang menjadi alasan digelarnya International F&B Growth Conference atau pameran IFGC Indonesia 2022.

Event ini adalah pameran bisnis waralaba atau franchise dan jaringan F&B, yang menghadirkan tidak kurang dari 46 brand kuliner internasional dari Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, dan Vietnam.

Acara ini merupakan sambungan dari diselenggarakannya F&B Franchise Fair, Makan Singapore di Vietnam pada 25 hingga 26 Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Pemko Medan Atasi Stunting Mulai Dari Tingkat Kecamatan

"Kami menyatukan stakeholder F&B di berbagai negara dalam satu platform untuk membantu pemilik brand memahami dinamika pasar dan mengidentifikasi mitra yang tepat untuk diajak bekerja sama dalam perjalanan go internasional mereka,” ujar Co-Founders Simple Group, Ishaan Poddar di lokasi acara di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat, Jumat (15/7/2022).

Turut hadir dalam pemeran ini, Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Levita G. Supit, yang mengatakan bisnis F&B di Indonesia sangat potensial dan sangat sulit untuk padam.

Hal ini dibuktikan setelah ia melihat, selama pandemi Covid-19 saat kasus sedang tinggi dan dine in atau makan di tempat tidak diperbolehkan sehingga ada banyak bisnis yang bertumbangan, tapi hal ini malah membuat bisnis F&B dan digital berkembang pesat.

Baca Juga: Mobil Listrik ini Hanya Rp 200 Jutaan, Ini Mereknya

"Kita bisa lihat saat dine in ditutup, tapi banyak yang pesan online untuk dikirim ke rumah, dan bisnis mereka masih bisa berjalan," ungkap Levita.

Bahkan ia juga melihat, meski saat pandemi sekalipun banyak brand luar negeri yang justru kembali membuka bisnis waralabanya di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X