AYOMEDAN.ID—Dampak kenaikan harga BBM subsidi sangat dirasakan masyarakat. Terlebih masyarakat golongan menengah ke bawah.
BBM subsidi jenis Pertalite saja dari Rp 7.650/liter naik menjadi Rp 10.000/liter. Besaran selisih kenaikan harga BBM ini dinilai memberatkan masyarakat.
Oleh karenanya, gelompang protes dari mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya gencar menolak kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Stabil
Terkini Erick Thohir menyatakan, harga BBM subsidi bisa saja turun. Namun penurunan harga BBM bisa terjadi dalam kondisi terstentu.
Melansir dari republika.co.id Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) masih bisa turun. Namun, hal itu terjadi jika harga minyak mentah dunia juga mengalami penurunan harga.
Baca Juga: Sebut JIS Tak Layak untuk Pertandingan FIFA, PSSI Diolok-olok Warganet
Erick menjelaskan pemerintah saat ini sedang fokus untuk mengurangi harga subsidi. Menurutnya, bbm jenis pertamax dan pertalite yang ada saat ini masih ada harga subsidinya.
Ia menilai jika harga minyak mentah dunia saat ini sebesar 95 dolar per barel turun menjadi 75 dolar per barel tentu akan diikuti dengan harga jual pertamax kepada masyarakat. Namun, ia menuturkan harga solar dan pertalite tidak bisa mengikuti harga minyak mentah dunia karena telah disubsidi oleh pemerintah.
Baca Juga: Link Live Streaming Duel Big Match Arema FC vs Persib Bandung Hari Ini