nasional

Terungkap! Ini Motif Polisi Tembak Polisi di Lampung yang Menewaskan Satu Orang

Senin, 5 September 2022 | 18:32 WIB
ilustrasi - Inilah motif polisi tembak polisi di Lampung (pixabay)

 


AYOMEDAN.ID -- Insiden polisi tembak polisi kembali terjadi, kali ini kajadiannya di Lampung Tengah.

Seorang anggota polisi dari Polsek Way Pengubuan tewas usai ditembak kawannya yang juga berdinas di tempat yang sama.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, satu petugas SPKT Polsek Way Pengubuan atas nama Aipda Ahmad Karnain (AK 41 tahun) tewas. Pelaku penembakan adalah rekannya sendiri, yakni Aipda RS.

Baca Juga: ART Ferdy Sambo Ungkap Kebusukan Majikannya hingga Sebut Ada Ruang Penyiksaan, Anda Percaya?

Pandra mengatakan, penembakan sampai mati itu terjadi pada Minggu, 4 September 2022, kemarin, sekitar pukul 21.15 WIB.

“Terjadi penembakan anggota Polri di kediaman Aipda AK. Pelaku penembakan adalah Aipda RS,” kata Pandra dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin, 5 September 2022, dikutip Ayomedan.id dari Republika.co.id.

Kata dia, Aipda AK dan RS, sebetulnya sama-sama berdinas di SPKT Polsek Way Pengubuan di bawah Polres Lampung Tengah. Pandra menerangkan, penembakan tersebut diduga berawal dari masalah pribadi antara keduanya.

“Diduga, karena dendam karena korban (AK), yang sering menceritakan aib dan keburukan tersangka (RS),” kata Pandra.

Dari hasil penyidikan, penembakan tersebut terjadi ketika isteri korban, Etty Meyrini dan kedua anak perempuannya dikagetkan dengan suara letusan di dalam rumahnya yang berada di LK V RT 02, Kelurahan Bandar Jaya Barat, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Keduanya lari ke luar rumah dan meminta tolong.

Baca Juga: Bensin Revvo 89 dengan Pertalite Bagus Mana? Simak Perbandingan Kualitas Keduanya

Ada saksi atas nama Mahmuda, yang juga mendengar suara letusan tersebut dan berusaha menyelamatkan Etty Meyrini dan kedua anaknya yang baru berusia 14 dan 10 tahun. Kemudian, kata Pandra, juga ada saksi Wayan Sueden, yang juga mendatangi rumah Etty Meyrini.

“Setelah para saksi tersebut masuk ke dalam rumah melihat situasi, saksi-saksi tersebut sudah melihat korban AK dalam kondisi duduk di lantai dan bersandar di kursi dalam kondisi tidak sadarkan diri,” kata Pandra.

Para saksi berusaha melakukan pertolongan dengan membawa AK ke Rumah Sakit Harapan Bunda yang terdekat dari lokasi kejadian.

“Namun, dalam perjalanan ke RS Harapan Bunda, korban AK dinyatakan meninggal dunia,” kata Pandra.

Halaman:

Tags

Terkini