AYOMEDAN.ID—Walaupun BBM subsdi tidak jadi naik harga pada 1 September 2022 lalu, hingga kini pemerintah masih menghitung berapa besaran kenaikannya.
Sebelumnya, pemerintah memiliki rencana matang untuk menaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. Harga BBM subsidi dinaikan karena harga minyak mentah dunia mengalami fluktuasi harga dan mengurangi beban APBN.
Mengetahui pemerintah akan menaikan harga BBM subsidi, masyarakat pun dibuat khawatir.
Baca Juga: Tahanan Melahirkan di Sel, Publik Bandingkan dengan Kasus Putri Candrawathi
Melansir dari www.republika.co.id Co-Founder Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) Hangga Satya Yudha menyebutkan ada tiga solusi untuk mengatasi permasalahan harga bahan bakar minyak (BBM) sekarang ini.
Pertama, menaikkan harga BBM subsidi, yaitu Pertalite dan Solar. Kedua, membatasi penggunaan dua jenis BBM subsidi tersebut.
"Ketiga, menambah dana subsidi energi sebesar Rp198 triliun," katanya saat menjadi narasumber dalam acara diskusi "BBM Subsidi" yang diadakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), seperti disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Baca Juga: Link Live Streaming Persija Jakarta vs Bhayangkara FC, Pekan Kedelapan BRI Liga 1 2022-2023
Ia juga mengatakan sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina harus terus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan agar penggunaan BBM subsidi menjadi tepat sasaran.
Hangga mengatakan rencana kenaikan harga BBM subsidi disebabkan harga minyak dunia yang naik tinggi akibat kondisi geopolitik, cuaca, perang, dan kuota BBM bersubsidi yang diperkirakan akan habis pada Oktober ini.
"Kenaikan harga BBM ini diwacanakan untuk mengurangi beban APBN," ujar Sekretaris Jenderal Organisasi Penerima Beasiswa LPDP atau Mata Garuda 4.0 itu.
Baca Juga: Siapakah Rudy Salim yang Berikan Modal Kepada Pespulap Merah? Ini Profil Lengkapnya
Menurut Hangga, penyesuaian harga BBM akan mempengaruhi daya beli konsumen, inflasi, dan juga roda usaha nasional. Pemerintah pun telah mengalihkan dana subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun untuk bantuan sosial yaitu bantuan sosial tunai, bantuan subsidi upah, dan bantuan sosial dari pemerintah daerah.
Masyarakat sudah mulai mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) subsidi BBM sebesar Rp600.000 untuk empat bulan. Pada 31 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo menyalurkan BLT BBM di Kantor Pos Kabupaten Jayapura, Papua. Jumlah total penerima BLT BBM sekitar 20,6 juta orang.