AYOMEDAN.ID -- Seorang anak di Tasikmalaya, Jawa Barat diduga menjadi korban perundungan teman-temannya.
Tindakan perundungan yang diduga dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya sambil direkam dan disebar videonya.
Tindakan perundungan itu diduga menjadi sumber depresi anak tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.
Manajemen Rumah Sakit (RS) Singaparna Medika Citrautama (SMC), tempat sang anak dirawat sebelum meninggal, memberi penjelasan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RS SMC, dr Adi Widodo, mengatakan pasien masuk ke rumah sakit pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Baca Juga: 7 Ide Kegiatan Hari Anak Nasional 2022, Mulai dari Lomba Hingga Memasak Bersama
Menurutnya ketika masuk, pasien sudah dalam kondisi penurunan kesadaran. Berdasarkan informasi orang tuanya, pasien sudah mengalami penurunan kesadaran sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit.
"Jadi ada demam sudah satu minggu dan kondisi lemah tidak bisa makan minum. Pengakuan keluarga," kata dia, Kamis, 21 Juli 2022.
Pasien lalu meninggal pada Minggu, 17 Juli 2022 malam.
Secara medis, dr Adi mengatakan, penyebab kematian berdasarkan hasil diagnosis akhir adalah komplikasi dari tiphoid yang menyerang ke otak. Pasien mengalami neuropati, tapi hasilnya masih suspek.
Dikutip dari Republika.co.id, ihwal kondisi mentalnya, ia mengatakan, pasien didiagnosis suspek episode depresif.
Diagnosis itu masih suspek lantaran pasien belum sempat menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa.
"Itu mungkin karena gangguan kejiwaan, bisa dari faktor eksternal maupun internal. Bisa dari penyakit organik karena ada demam tiphoid juga bisa menyebabkan gangguan kesadaran atau mentalnya," katanya.
Dr Adi mengatakan, keluarga pasien mengaku bahwa pasien mengalami perundungan. Pengakuan itu menjadi masuk akal, lantaran ketika pasien mengalami terjadi gangguan kejiwaan, pasien akan mengalami penurunan daya tahan atau imun.
Baca Juga: Link Download Logo dan Backdrop Hari Anak Nasional 2022 Lengkap dengan Filosofinya
"(Kondisi) itu ditambah tak ada masukan makanan dan minuman," kata dia.