AYOMEDAN.ID--Musim kemarau tahun 2022 lain dari biasanya. Walaupun sudah masuk musim kemarau masyarakat dibuat bingung karena masih turun hujan. Intensitas hujannya pun cukup tinggi.
Hujan di musim kemarau, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia. Musim kemarau tahun ini, membuat masyarakat tidak siap karena mereka menganggap masuk musim kemarau.
Meansir dari suara.com, berikut penjelasan dari BMKG.
Baca Juga: Sungai Cimanuk Meluap 3 Desa di Garut Terendam Banjir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab musim kemarau tahun ini masih terdapat hujan intensitas ringan hingga lebat, karena masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menjelaskan fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan di antaranya yaitu fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ujar Guswanto.
Baca Juga: Selamat! Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 36 sudah Diumumkan, Segera Cek Halaman Dashboard
Selain La Nina, kata Guswanto, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Sementara itu dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu; MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.
"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," ujar dia.
Baca Juga: KAI Berlakukan Syarat Baru Naik Kereta Api di Sumut, Ini Ketentuannya
BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan (16-23 Juli 2022) meskipun telah memasuki musim kemarau.
Meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.