AYOMEDAN.ID -- Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau keluarga jemaah haji yang akan melakukan penjemputan harus mematuhi Protokol Kesehatan (Porkes) secara ketat.
Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang mengalami tren kenaikan.
Plh. Dir. Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI, Susari menjelaskan, ada dua titik potensi penyebaran Covid-19.
Kedua titik tersebut menurut Susari saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga, dan waktu sudah berada di rumah.
Baca Juga: Tingkat Positif Tinggi, Kasus Covid-19 di Indonesia Melandai
"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun disitu," jelas Susari, dikutip dari laman Kemenag, Senin, 11 Juli 2022.
"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Susari juga menegaskan, apabila ditemukan gejala Covid-19 pada jemaah haji, maka keluarga yang bersangkutan dianjurkan untuk tidak mengunjungi dahulu jemaah haji tersebut.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengatakan Kemenkes sudah menyiapkan posko kesehatan di setiap bandara kepulangan jemaah haji Indonesia.
Baca Juga: 41 Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci Sampai Jelang Puncak Haji Berakhir
Kemenkes juga sudah menyiapkan ambulan dan rumah sakit bila ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan.
"Kemudian di asrama haji, kami juga siapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening secara menyeluruh," terangnya.
Yudhi melanjutkan, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di asrama haji embarkasi kepulangan, jemaah haji akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah.