Bukan Cuma untuk Pamer Foto dan Video, Media Sosial Bisa Bermanfaat Lebih

photo author
- Senin, 11 Juli 2022 | 20:56 WIB
Facebook. (Novi)
Facebook. (Novi)

AYOMEDAN.ID--Media sosial seperti pedang bermata dua. Di satu sisi membawa dampak positif, sisi lainnya jika tidak waspada akan berdampak negative.

Media sosial sangat luas dan selalu update, hingga kini warganet Indonesia masih memanfaatkannya untuk menyebar foto dan video.

Ternyata, media sosial bias dijadikan sumber pundi-pundi. Melansir dari suara.com.

Baca Juga: Simak Tipe Warganet Indonesia, Anda Termasuk yang Mana?

Media sosial menjadi sarana promosi diri di internet. Sejumlah tren seperti joget pargoy, dance challenge, hingga pamer outfit menjadi penggunaan media sosial yang paling banyak dilakukan.

Padahal menurut kreator konten Ibob Tarigan, penggunaan media sosial bukan cuma untuk itu saja. Untuk bisa mengetahui cara benar menggunakan media sosial, masyarakat harus lebih banyak mengerti tentang literasi digital.

“Literasi digital itu tidak banyak berbicara tentang cara (menggunakan teknologi digital), tapi fungsi. Jadi kalau kita bicara tentang 4.0 itu tidak hanya selalu social media, tapi fungsinya untuk apa,” katanya dalam acara Pekan Literasi Digital di Waingapu, Sumba Timur, NTT, baru-baru ini.

Baca Juga: Ingin Mengerti Nilai-nilai Kehidupan? Tonton 5 Film Kartun Ini agar Dapat Pencerahan

Ibob Tarigan menjelaskan, literasi digital bukanlah panduan cara menggunakan media sosial, melainkan panduan untuk mengetahui fungsi media sosial yang sebenarnya. Pengetahuan tentang fungsi media sosial ini penting agar masyarakat terhindar dari konten-konten negatif.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, saat ini Indonesia masih menduduki kategori “sedang” dalam hal kapasitas literasi digital dengan nilai angka sebesar 3.49 dari 5.00. Oleh karena itu, Kemenkominfo menyelenggarakan program Pekan Literasi Digital dengan materi dasar empat pilar literasi digital yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital demi mendukung realisasi Indonesia #MakinCakapDigital.

Baca Juga: Pemprov DKI akan Integrasikan Tarif TransJakarta dengan MRT dan LRT

Pada kesempatan yang sama, Soni Mongan, trainer di sesi Kelas Asah Digital menyampaikan bahwa dalam berkomunikasi di dunia maya sebaiknya kita menerapkan sopan santun yang diajarkan di dunia nyata, “Dalam komunikasi digital kita harus tahu dengan siapa kita berkomunikasi agar menyesuaikan dengan budaya dan bahasa daerah lain,” tegas Soni Mongan

Penggunaan teknologi digital dengan intensitas yang tinggi harus seimbang dengan edukasi literasi digital yang mumpuni agar penggunaan teknologi yang tersedia saat ini lebih maksimal dan positif.

“Kegiatan ini juga bertujuan agar semua masyarakat dan komunitas di sini semakin paham akan pentingnya literasi digital. Salah satu tantangan literasi digital pada saat ini adalah banyaknya informasi yang diterima masyarakat, sehingga masyarakat harus mengetahui informasi yang benar agar tidak terpapar informasi negatif seperti isu SARA, Pornografi, Hoaks, dan lainnya,” jelas Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu David Melo Wadu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X