nasional

Tiket Masuk Pulau Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta, Pelaku Pariwisata di NTT Menolak

Jumat, 8 Juli 2022 | 15:08 WIB
Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Naik Jadi 3,75 Juta Mulai Agustus. (Pinterest/jawapost)

AYOMEDAN.ID--Pelaku wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak keras rencana dinaikkannya harga tiket masuk Pulau Komodo.

Harga tiket masuk Pulau Komodo dinaikan dengan sejumlah pertimbangan, diantaranya adalah demi kelestarian alam.

Naiknya harga tiket masuk Pulau Komodo dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi pelaku usaha dan pariwisata di NTT.

Baca Juga: Kunjungi Medan, Jokowi Tinjau Pasar Petisah dan Pusat Pasar

Melansir dari republika.co.id, sebanyak 13 organisasi pelaku wisata di Labuan Bajow, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sepakat menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo. Wakil Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTT Robert Waka mengatakan 13 organisasi pelaku wisata tersebut di antaranya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Kapal Wisata (Askawi), serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Selain itu juga ada Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Angkutan Wisata Darat (Awstar), Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp), Astindo, Insan Pariwisata Indonesia (IPI), DiveOperatorsCommunity Komodo (DOCK), Jaringan Kapal Rekreasi (Jangkar), Barisan Pengusaha Labuan Bajo (BPLB), dan Asosiasi Kelompok Usaha Unitas (Akunitas)," katanya.

Robert mengatakan pernyataan sikap dari sejumlah organisasi pelaku pariwisata itu sudah ia serahkan kepada Kepala Dinas Pariwisata NTT Sony Libing. Harapannya pemerintah NTT bisa mempertimbangkan kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional (TN) Komodo menjadi Rp 3,75 juta per orang.

Baca Juga: Di Indonesia Puasa Arafah sedangkan Arab Saudi sudah Idul Adha, Apakah Puasanya Sah?

Menurut mereka, kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo hanya akan bisa dijangkau oleh pasar menengah ke atas. Bahkan sampai saat ini belum ada survei terkait besaran jumlah segmen tersebut. Kenaikan harga tiket tersebut menurut mereka akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Bahkan yang lebih buruk lagi adalah pembatalan pemesanan oleh calon klien agen perjalanan di daerah itu.

Dalam pernyataan sikap tersebut mereka menyebut tidak ada penilaian yang menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan berdampak pada penurunan jumlah populasi Komodo. Bahkan, lanjut Robert, per tanggal 2 Maret 2022 Balai Taman Nasional (BTN) Komodo telah merilis populasi Komodo selalu bertambah dari tahun 2018-2021.

"Di samping itu juga zona pemanfaatan wisata Pulau Komodo adalah sebesar 1,3 persen dari total luas wilayah Pulau Komodo 1.300 hektare," kata dia.

Baca Juga: Kunjungi Medan, Jokowi Tinjau Bedah Rumah Di Kelurahan Bagan Deli

Berdasarkan data jumlah Komodo yang ada pada zona pemanfaatan wisata Pulau Komodo pada kisaran 60-70 ekor dari 1.700-an ekor populasi Komodo pada pulau tersebut, sementara mayoritas Komodo hidup di zona inti. Bahkan maksimal belasan ekor yang biasa dijumpai apabila wisatawan melakukan trekking di zona pemanfaatan wisata.

Robert menyebut penelitian terkait perilaku Komodo dilakukan pada tahun 2018. Dengan berdasarkan penelitian itu, aktivitas feeding pun dilarang.

Halaman:

Tags

Terkini