AYOMEDAN.ID--Salah satu gereja Katolik di Buleleng Bali, dibangun dengan arsitektur dan desain yang memadukan budaya lokal. Gereja ini selesai dibangun tahun 2022, dengan dukungan penuh dari Kementerian Agama.
Gereja Katolik Buleleng Bali ini masuk di dalam Keuskupan Denpasar. Peresmian Gereja Katolik Buleleng Bali pun dihadiri dan diisi oleh beragam undangan dari latar belakang budaya yang berbeda.
Melansir dari situs resmi kemenag.co.id, Gereja Katolik Santo Paulus Singaraja adalah salah satu gereja Katolik di Keuskupan Denpasar. Gereja ini berada di Kecamatan Buleleng, Kota Singaraja, sekitar 100 km dari Denpasar. Gereja tersebut dibangun dengan arsitektur dan ornamen bernuansa kultur Bali.
Baca Juga: Menjelang Idul Adha, Harga Cabai Merah di Sumsel Tembus Rp120.000/kg
Kehadiran Gereja Katolik di Singaraja tidak ditandai dengan peristiwa pembaptisan pertama orang Singaraja/Buleleng, melainkan ditandai dengan berdirinya suatu tempat berkumpul orang-orang beriman Katolik untuk berdoa dan beribadah bersama pada tahun 1938.
Tahun 2022 Gereja Katolik Santo Paulus Singaraja selesai dibangun. Semua pihak bahu-membahu membangun gereja ini. Pemerintah Daerah memberikan dukungan sejak proses awal hingga diterbitkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 503.18/552/IMB/2020 dari Pemerintah Kabupaten Buleleng. Sebagian besar umatnya adalah pendatang, baik warga asing maupun pribumi dari Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sumatera, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Rabu (29/06), gedung baru Gereja Katolik Santo Paulus Singaraja diberkati oleh Mgr. Dr. Silvester San, Uskup Keuskupan Denpasar.
Baca Juga: Selamat! Saldo Kartu Prakerja Gelombang 35 sudah Masuk, Segera Ambil Pelatihan
Tergambar dengan sangat indah suasana kerukunan dan toleransi saat pemberkatan gereja ini. Ada tarian Likurai dari Atambua-Timor, NTT mengiringi perarakan dan langsung disambut dengan dentuman gong Bali dari sekelompok sekaa truna (orang muda), mempersilakan barisan perarakan para Imam dan petugas misa melangkah menuju gerbang Gereja Santo Paulus Singaraja.
“Jangan biarkan persaudaraan kita hancur hanya karena perbedaan kultur, tetapi hendaknya kita membangun Bali secara bersama-sama. Secara pribadi dan atas nama masyarakat Bali, kami mengucapkan selamat atas pemberkatan Gereja Katolik Santo Paulus Singaraja yang baru, semoga membawa damai sejahtera,” kata I Dewa Gede Mahendra Putra Kadis Sosial Provinsi Bali yang mewakili Gubernur Bali.
“Melalui pembangunan semesta berencana dengan visi: ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, Pemerintah Provinsi Bali berjuang mewujudkan krama Bali yang sejahtera dan bahagia secara (sekala dan niskala),” lanjut Gede Mahendra. Ia berharap dengan adanya gedung baru ini, ada semangat baru, tekad baru, dan umat Katolik Santo Paulus Singaraja perlu menjalin komunikasi yang baik dengan umat beragama lain, dengan tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Daerah, serta bergotong-royong menuju Bali era baru.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Dampingi Jokowi Serahkan Bantuan Program Bedah Rumah
Sementara itu, Mgr. Silvester San mengungkapkan Gereja Santo Paulus Singaraja yang telah selesai dibangun dengan ornamen bernuansa kultur Bali, mencerminkan jati diri umat Katolik yang tetap menghargai dan menyatu dengan budaya setempat.
Mgr. Silvester San juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi bagi penyelesaian pembangunan gereja. “Terima kasih kepada Gubernur Bali yang memberikan bantuan dana, Pemerintah Daerah setempat, dalam hal ini Bupati Buleleng, yang berkenan memberikan IMB, kepada umat Katolik yang telah bekerja keras, dan juga kepada para donatur yang telah memberikan bantuan,” ujar Mgr. San.
Artikel Terkait
Polisi Tangkap Ratusan Orang Simpatisan Tersangka Pencabulan, Sebagian Anak-anak
Resep Olahan Daging Kambing Rica-rica, Mantap Disajikan saat Idul Adha
Edy Rahmayadi Dampingi Jokowi Serahkan Bantuan Program Bedah Rumah
Selamat! Saldo Kartu Prakerja Gelombang 35 sudah Masuk, Segera Ambil Pelatihan
Menjelang Idul Adha, Harga Cabai Merah di Sumsel Tembus Rp120.000/kg