Merayakan Hari Gajah Internasional, Hutama Karya Hadirkan Kisah Cinta Gajah di Koridor Tol Trans Sumatera

photo author
- Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:57 WIB

“Hari Gajah Internasional jadi pengingat bahwa kita bisa membangun infrastruktur maju tanpa melupakan tanggung jawab menjaga alam. Gajah Sumatra adalah bagian penting dari ekosistem yang harus kita rawat bersama,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Pemberdayaan Masyarakat: Solusi Ekonomi Hijau di Sekitar Tol

Selain menjaga habitat gajah, Hutama Karya juga mengembangkan program pemberdayaan masyarakat di sekitar jalan tol melalui pendekatan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Masyarakat lokal menjadi garda terdepan konservasi melalui pelibatan aktif dalam kegiatan penanaman dan budidaya.

Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya dari Dusun Bahorok, Desa Pinggir, menjadi salah satu penerima manfaat. Mereka menerima 125 bibit durian montong premium, 4.000 bibit rumput odot, dan 3.000 batang jeruk nipis. Jeruk nipis berfungsi sebagai penghalang alami agar gajah tidak mendekati permukiman, dan rumput odot menjadi pakan favorit gajah. Sedangkan untuk durian montong diharapkan menjadi tanaman alternatif untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Program ini memberi manfaat langsung bagi 75 kepala keluarga pada tahun 2024, meningkat dari 50 kepala keluarga pada tahun sebelumnya. Hasil panen tanaman pakan memberikan pendapatan tambahan rata-rata Rp2,5 juta per KK per tahun, sekaligus membangun paradigma baru bahwa keberadaan gajah bukan ancaman, melainkan potensi konservasi.

Sekretaris Kelompok Tani, Suparto mengatakan bantuan dari Hutama Karya berdampak baik tak hanya bagi lingkungan, namun juga masyarakat, “Kami tidak hanya menerima bibit, tetapi juga pelatihan teknis penanaman dan pemeliharaan. Program ini mengubah cara pandang masyarakat terhadap gajah.”

Edukasi konservasi juga telah menjangkau 15 sekolah di sekitar wilayah proyek, menanamkan nilai-nilai pelestarian sejak usia dini.

Memasuki tahun keenam operasional, Tol Permai membuktikan bahwa infrastruktur modern dapat bersinergi dengan konservasi alam dan kesejahteraan sosial. Hutama Karya berkomitmen melanjutkan program ini sebagai bagian dari strategi ESG (Environmental, Social, Governance) dan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals, khususnya SDG 15 (Life on Land) dan SDG 11 (Sustainable Cities and Communities).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Andres Fatubun

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X