Download Naskah Khutbah Jumat Edisi Jumadil Akhir dalam Format PDF Berjudul Cara Bertutur Kata Menurut Islam

photo author
- Selasa, 17 Januari 2023 | 14:35 WIB
Naskah khutbah Jumat edisi Jumadil Akhir tentang cara bertutur kata dan menjaga lisan (Pixabay/Sam Williams)
Naskah khutbah Jumat edisi Jumadil Akhir tentang cara bertutur kata dan menjaga lisan (Pixabay/Sam Williams)

Baca Juga: Ramadhan 2023 Sebentar Lagi, Yuk Hafalkan Doa Niat Puasa dan Buka Puasa Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Karena dalam falsafah Batak yang lain juga mengingatkan: “Hata do uli, hata do jea” yang memiliki arti “perkataan adalah kebajikan dan perkataan adalah malapetaka”. Alfred Korzybski, seorang peletak dasar teori general semantics menyatakan bahwa penyakit jiwa, baik individual maupun sosial, timbul karena penggunaan tutur kata yang tidak benar.

Maka dari itu, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting. Doa itu diabadikan dalam QS As-Syuara’ ayat 84. Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim agar orang-orang yang hidup setelahnya tetap menghormatinya dengan ungkapan-ungkapan yang baik.

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ

“Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”

Sayyidina Ali dalam maqalahnya menyebutkan:

Baca Juga: Nasib Shin Tae Yong Setelah Mochamad Iriawan 'Mundur' dari PSSI

إنَّ لِسَانَ الْمُؤمِنِ مِنْ وَرَاء قَلْبِهِ. وَإنَّ قَلْبَ الْمُنَافِقِ مِنْ وَرَاءِ لِسَانِه. لِأَنَّ الْمُؤمِنَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِكَلَامٍ تدَبَّرَهُ فِي نَفْسِهِ. فَإنْ كَانَ خَيرًا أَبدَاهُ. وَإنْ كَانَ شَرًّا وَارَاهُ. وَإنَّ اْلمُنَافِقَ يَتَكَلَّمُ بِمَا أَتَى عَلَى لِسَانِهِ لَا يَدْرِي مَاذَا لَهُ وَمَاذَا عَلَيْهِ

“Sesungguhnya perkataan orang mukmin berasal dari hatinya. Sedangkan hati orang munafik berasal dari lisannya. Karena orang mukmin ketika ingin berbicara, ia renungkan terlebih dahulu, jika baik, maka ia akan melanjutkan perkataannya. Jika berdampak buruk, maka ia akan meninggalkannya. Sedangkan orang munafik berbicara dengan lisannya saja. Ia tidak tahu dampak baik dan buruknya.”

Maqalah tersebut mengisyaratkan bahwa tutur kata merupakan cermin hati seseorang. Dalam peribahasa Indonesia, orang beriman menyadari bahwa “mulutmu adalah harimaumu” yang mengandung konsekuensi bahwa keselamatan seseorang tergantung tutur katanya.

Bahkan lebih dari itu mencerminkan peribahasa “murah di mulut mahal di timbangan” yang berarti mudah mengatakan tapi sukar melaksanakannya. Sebaliknya, orang munafik digambarkan dalam peribahasa “lain di mulut lain di hati” yang dalam falsafah babad tanah Jawa dikenal dengan Esuk dhele sore tempe, yakni pribadi yang tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan, cenderung berubah-ubah dan mudah terbawa oleh keadaan.

Baca Juga: 3 Doa Menyambut Ramadhan dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Berkaitan dengan bahaya lidah yang bisa berfungsi ganda, Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

“Lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (QS Al-Balad: 9-10).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X