Karena dalam falsafah Batak yang lain juga mengingatkan: “Hata do uli, hata do jea” yang memiliki arti “perkataan adalah kebajikan dan perkataan adalah malapetaka”. Alfred Korzybski, seorang peletak dasar teori general semantics menyatakan bahwa penyakit jiwa, baik individual maupun sosial, timbul karena penggunaan tutur kata yang tidak benar.
Maka dari itu, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting. Doa itu diabadikan dalam QS As-Syuara’ ayat 84. Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim agar orang-orang yang hidup setelahnya tetap menghormatinya dengan ungkapan-ungkapan yang baik.
وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ
“Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
Sayyidina Ali dalam maqalahnya menyebutkan:
Baca Juga: Nasib Shin Tae Yong Setelah Mochamad Iriawan 'Mundur' dari PSSI
إنَّ لِسَانَ الْمُؤمِنِ مِنْ وَرَاء قَلْبِهِ. وَإنَّ قَلْبَ الْمُنَافِقِ مِنْ وَرَاءِ لِسَانِه. لِأَنَّ الْمُؤمِنَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِكَلَامٍ تدَبَّرَهُ فِي نَفْسِهِ. فَإنْ كَانَ خَيرًا أَبدَاهُ. وَإنْ كَانَ شَرًّا وَارَاهُ. وَإنَّ اْلمُنَافِقَ يَتَكَلَّمُ بِمَا أَتَى عَلَى لِسَانِهِ لَا يَدْرِي مَاذَا لَهُ وَمَاذَا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya perkataan orang mukmin berasal dari hatinya. Sedangkan hati orang munafik berasal dari lisannya. Karena orang mukmin ketika ingin berbicara, ia renungkan terlebih dahulu, jika baik, maka ia akan melanjutkan perkataannya. Jika berdampak buruk, maka ia akan meninggalkannya. Sedangkan orang munafik berbicara dengan lisannya saja. Ia tidak tahu dampak baik dan buruknya.”
Maqalah tersebut mengisyaratkan bahwa tutur kata merupakan cermin hati seseorang. Dalam peribahasa Indonesia, orang beriman menyadari bahwa “mulutmu adalah harimaumu” yang mengandung konsekuensi bahwa keselamatan seseorang tergantung tutur katanya.
Bahkan lebih dari itu mencerminkan peribahasa “murah di mulut mahal di timbangan” yang berarti mudah mengatakan tapi sukar melaksanakannya. Sebaliknya, orang munafik digambarkan dalam peribahasa “lain di mulut lain di hati” yang dalam falsafah babad tanah Jawa dikenal dengan Esuk dhele sore tempe, yakni pribadi yang tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan, cenderung berubah-ubah dan mudah terbawa oleh keadaan.
Baca Juga: 3 Doa Menyambut Ramadhan dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Berkaitan dengan bahaya lidah yang bisa berfungsi ganda, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
“Lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (QS Al-Balad: 9-10).
Artikel Terkait
Jelang Ramadhan 2023, Ini Bacaan Niat Qadha Puasa Bagi yang Masih Punya Utang Puasa
Resep Takjil Brownies Pastry Jelang Ramadhan: Manis, Empuk Kriuk Jadi Satu
BSU 2023 Cair Januari 2023? Begini Kata Kemnaker Soal Bansos Bagi Pekerja
Kapan Awal Ramadhan 2023 Menurut Muhammadiyah? Ini Jadwal Puasa dan Idul Fitri 1444 Hijriah
Awal Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H-2023 antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah Berbeda? Begini Kata Astronom
Download Naskah Khutbah Jumat Terbaru 2023 Tentang Penyebab Doa Tidak Diterima
Teks Khutbah Jumat Terbaru Januari 2023 Bertema Keluarga Bahagia Tanpa KDRT
Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Terbaru Edisi Januari 2023 Berjudul Jangan Sombong
Download Naskah Khutbah Jumat Singkat Edisi Januari 2023 dalam Format PDF
3 Doa Menyambut Ramadhan dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
BSU 2023 Kapan Cair? Begini Cara Mengetahui Apakah Terdaftar sebagai Penerima Bantuan Subsidi Upah
Pemerintah Resmi Tetapkan Cuti Bersama Idul Fitri 1444 Hijriah, Kapan 1 Ramadhan 2023?
CEK! Ini 6 Perubahan Program Kartu Prakerja 2023, Penerima Bansos Bisa Ikut, Dapat Insentif Total Rp4,2 Juta
Program Kartu Prakerja 2023 Dibuka pada Triwulan Pertama, Kapan Itu? Intip Bocorannya
Download Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023 Format PDF Siap Cetak
Pelatihan Kartu Prakerja 2023 Digelar di Sumatera Utara, Ini Bocoran Waktu Pendaftarannya
Ramadhan 2023 Sebentar Lagi, Yuk Hafalkan Doa Niat Puasa dan Buka Puasa Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya