لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ
“Tidak ada penularan penyakit dan tidak ada thiyarah dan tidak ada pula shafar.” (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Penjelasan dari hadits ini sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqaf, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Tertinggal Sholat Jumat? Simak Penjelasannya
“Islam datang untuk menghancurkan keyakinan jahiliyah dan membangun aqidah yang benar yang didirikan di atas tauhid yang benar, keyakinan yang kuat serta jauh dari persangkaan dan khayalan yang berputar-putar di kepala.
Dalam hadits ini Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidak ada penularan penyakit.” Hal ini merupakan bentuk ungkapan untuk menafikan keyakinan mereka (Bangsa Arab) dahulu tentang berpindahnya penyakit yang ada dalam diri seseorang kepada orang lain dan bahwa penyakit tersebut memberikan pengaruh dengan sendirinya.
Maka Nabi ﷺ mengajari mereka bahwa persoalannya tidak seperti itu. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang telah menetapkan sakit dan menurunkan penyakit.
Rasulullah ﷺ juga bersabda,”Tidak ada Shafar.” Shafar adalah nama bulan yang sudah dikenal. Dahulu Bangsa Arab meyakini bulan Shafar itu membawa sial. Shafar adalah salah satu dari bulan Allah yang di dalamnya ada kebaikan dan keburukan. Dan tidak ada sesuatu pun yang terjadi kecuali atas takdir dari Allah.
Demikian pula, Bangsa Arab dahulu menunda pengharaman bulan Muharram dan menjadikannya di bulan Shafar sehingga mereka mengganti bulan-bulan haram. Maka Islam menetapkan bulan-bulan haram sesuai hakikatnya dan melarang penyesuaian.”
Sedangkan di dalam kitab Musykilatul ahadits an-nabawiyah wa bayanuha (1/63), disebutkan bahwa ada kemungkinan salah satu makna dari sabda Nabi ﷺ “Tidak ada shafar” adalah bahwa sabda tersebut merupakan bentuk menafikan keyakinan tanpa dasar yang menyatakan bulan Shafar adalah bulan yang penuh dengan musibah dan mala petaka.”
Dengan hadits ini Nabi ﷺ membatalkan persoalan bulan Shafar membawa sial. Keyakinan semacam ini bukan bagian dari agama Islam sama sekali. Bulan Shafar adalah sebagaimana bulan-bulan yang lain dan hari-harinya sebagaimana hari -hari yang lain.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Artikel Terkait
9 Amalan Sunnah di Hari Jumat Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Potong Kuku dan Kumis
Asal Muasal Hari Jumat serta Peristiwa Penting yang Terjadi Padanya
Catat! Ini Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat
Teks Khutbah Jumat: Pentingnya Sifat Malu
Naskah Khutbah Jumat Tentang Safar Dianggap Bulan Sial, Bisa Jadi Referensi Materi para Khatib
Dekranasda Sumut Pecahkan Masalah Distribusi Benang yang Jadi Kendala Pengrajin Tenun
Berita Terpopuler Hari Ini Selasa 30 Agustus 2022, dari Bansos hingga Peluang Ferdy Sambo Lolos Hukuman Mati
Kemensos Cairkan BLT 1 September 2022, Apakah Kamu Termasuk Penerimanya? Begini Cara Cek Penerima Bansos
Memasuki Bulan Safar, Inilah 5 Doa Tolak Bala dapat Dibaca Agar Terhindar dari Musibah dan Kesialan
Teks Khutbah Jumat Bulan Safar Terbaru Berjudul Safar Bukan Bulan Sial, Bukan Bulan Bencana
15 Quotes September Penuh Makna Berisi Harapan dan Doa, Cocok Dijadikan Status Media Sosial
2 Doa Bulan Safar Lengkap Arab Latin dan Artinya beserta Peristiwa Pentingnya
5 Amalan di Bulan Safar yang Bisa Datangkan Keberkahan dan Menjauhkan Kesialan