Mudah-mudahan dengan aneka kurnia yang diterima tersebut kita terus berupaya meningkatkan takwallah. Yakni menjalankan perintah dan menjahui yang dilarang. Mudah-mudahan kita juga kelak ditakdir husnul khatimah dan dimasukkan ke dalam surga, amin ya rabbal alamin.
Jamaah yang Dirahmati Allah SWT.
Pada zaman jahiliah, berkembang anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial atau dikenal dengan istilah tasyâ-um. Bulan yang tidak memiliki kehendak apa-apa ini diyakini mengandung keburukan-keburukan sehingga ada ketakutan bagi mereka untuk melakukan hal-hal tertentu. Pikiran semacam ini juga masih menjalar di zaman sekarang. Sebagian orang menganggap bahwa hari-hari tertentu membawa hoki alias keberuntungan, sementara hari-hari lainnya mengandung sebaliknya.
Baca Juga: Dikenal sebagai Bulan Sial, Inilah Sederet Peristiwa Penting bulan Safar
Padahal, seperti bulan-bulan lainnya, bulan Safar netral dari kesialan atau ketentuan nasib buruk. Jika pun ada kejadian buruk di dalamnya, maka itu semata-mata karena faktor lain, bukan karena bulan Safar itu sendiri. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ
Artinya: "Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa." (HR Bukhari dan Muslim).
'Adwa adalah keyakinan tentang adanya wabah penyakit yang menular dengan sendirinya, tanpa sebuah proses sebelumnya dan tanpa seizin Allah. Thiyarah adalah keyakinan tentang nasib baik dan buruk setelah melihat burung. Dalam masyarakat jahiliah ada mitos yang mengatakan, bila seorang keluar rumah dan menyaksikan burung terbang di sebelah kanannya, maka tanda nasib mujur bakal datang. Sementara bila melihat burung terbang di sebelah kirinya maka tanda kesialan akan tiba sehingga sebaiknya pulang.
Sedangkan hamah adalah semacam anggapan bahwa ketika terdapat burung hantu hinggap di atas rumah maka pertanda nasib sial akan tiba kepada pemilik rumah tersebut. Tak beda jauh dengan Shafar yang diyakini sebagai waktu khusus yang bisa mendatangkan malapetaka.
Hadirin yang Berbahagia.
Islam tidak mengenal hari, bulan, atau tahun sial. Sebagaimana seluruh keberadaan di alam raya ini, waktu adalah makhluk Allah. Waktu tidak bisa berdiri sendiri. Ia berada dalam kekuasaan dan kendali penuh Rabb-nya. Setiap umat Islam wajib berkeyakinan bahwa pengaruh baik maupun buruk tidak ada tanpa seizin Allah SWT. Begitu juga dengan bulan Safar. Ia adalah bagian dari dua belas bulan dalam satu tahun hijriah. Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Qamariyah, terletak sesudah Muharram dan sebelum bulan Rabiul Awwal.
Ibnu Katsir ketika menafsirkan surat At-Taubah ayat 36 yang membicarakan tentang bilangan bulan dalam satu tahun, menjelaskan bawah nama shafar terkait dengan aktivitas masyarakat Arab terdahulu. Shafar berarti kosong. Dinamakan demikian karena di bulan tersebut masyarakat kala itu berbondong-bondong keluar mengosongkan daerahnya, baik untuk berperang ataupun menjadi musafir.
Baca Juga: Benarkah Safar Bulan Sial? Begini Penjelasan Menurut Pandangan Islam
Rasulullah sendiri menampik anggapan negatif masyarakat jahiliah tentang bulan Safar dengan sejumlah praktik positif. Habib Abu Bakar al-‘Adni dalam Mandhûmah Syarh al-Atsar fî Mâ Warada 'an Syahri Shafar memaparkan bahwa beberapa peristiwa penting yang dialami Nabi terjadi pada bulan Safar. Di antaranya pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah, menikahkah putrinya Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, hingga mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah. Artinya, Rasulullah membantah keyakinan masyarakat jahiliah bukan hanya dengan argumentasi tapi juga pembuktian bagi diri beliau sendiri. Dengan melaksanakan hal-hal sakral dan penting di bulan Safar, Nabi seolah berpesan bahwa bulan Safar tidak berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Jamaah Rahimakumullah.
Artikel Terkait
9 Amalan Sunnah di Hari Jumat Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Potong Kuku dan Kumis
Asal Muasal Hari Jumat serta Peristiwa Penting yang Terjadi Padanya
Catat! Ini Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat
Teks Khutbah Jumat: Pentingnya Sifat Malu
Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru: Hati-hati dalam Memilih Teman
Naskah Khutbah Jumat Singkat: Pemuda Teladan dalam Al Quran
Apa yang Harus Dilakukan jika Tertinggal Sholat Jumat? Simak Penjelasannya
Khutbah Jumat Singkat Terbaru tentang Sholat Berjamaah di Masjid
Bacaan Doa Bulan Safar Agar Terhindar dari Keburukan, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Safar 1444 Hijriah September 2022 Lengkap dengan Sejarah dan Dalilnya
Bacaan Doa Safar Singkat sesuai Hadits Agar Terhindar dari Kesialan
Doa Awal Bulan Safar Lengkap Tulisan Arab Latin dan Terjemahan, Mohon Perlindungan dari Keburukan
Pemerintah Salurkan Bansos Rp 24 Triliun sebagai Pengalihan Subsidi BBM, Ini Kelompok Penerimanya
KONI Sumut dan MSN Malaysia Jalin Kerjasama Tingkatkan Prestasi Atlet
Pemerintah Segera Salurkan BLT untuk 20 Juta Kelompok Penerima, Catat Ini Waktunya
Pegiat Lingkungan Sumut Minta Pelaku Perdagangan Bayi Orangutan Dihukum Berat
Inilah Hadits yang Menganjurkan Ucapkan Salam saat Masuk Rumah
Kumpulan Doa: Bacaan Doa Ketika Waktu Magrib Seperti yang Diajarkan Rasulullah
Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Dilakukan di Tempat Perencanaan dan Eksekusi
Ferdy Sambo dan Bharada E akan Bertemu di Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J