AYOMEDAN.ID—Publik saat ini tengah dihebohkan denga keputusan artis Lesti Kejora yang dinilai tidak konsisten atas apa yang sudah dilakukannya. Tapi, banyak juga yang mendukung Lesti Kejora mencabut laporan kasus KDRT yang dialaminya. Sebagian masyarakat memilih untuk tidak berkomentar.
Pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora akan menjadi cancel culture, seperti yang diungkapkan pria yang akrab disapa Kak Anjas. Dalam video yang diunggah akun Instagram @insta_julid, Kak Anjas membeberkan, Lesti Kejora sudah mendapat banyak dukungan atas keputusannya melaporkan sang suami atas kasus KDRT.
Baca Juga: Wanda Hamidah Tuding Anies Baswedan Dibalik Pengusiran dan Eksekusi Rumah yang Ditempatinya
“Untuk Lesti, dengan sebegitu banyaknya orang yang mendukung dia selama ini, Lembaga Negara, Komnas Perempuan, artis-artis besar Indonesia juga mendukung dia,” katanya dalam potongan video yang diungga akun Instagram @insta_julid.
Ia melanjutkan, pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora akan menimbulkan cancel culture.
“Kalau dia berbalik arah justru akan membuat cancel culture untuk si Lesti Kejora,” ujarnya.
Lalu apa dampak cancel culture bagi kesehatan mental? Berikut penjelasan dampak kesehatan mental cancel culture yang dilansir dari alodokter.com
- Dampak bagi korban cancel culture
Fenomena cancel culture seharusnya bisa menjadi sarana untuk membuat korban memahami kesalahannya, memperbaiki kesalahan tersebut, dan mengambil langkah yang tepat agar ia tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Namun, bukannya membuat sang korban menjadi paham akan kesalahannya, fenomena cancel culture, terlebih yang kerap terjadi akhir-akhir ini, tak jarang malah berubah menjadi perilaku intimidasi atau bullying kepada korbannya.
Hal ini tentu bisa membuat korban merasa terkucilkan, terisolasi, bahkan kesepian. Tak menutup kemungkinan, korban pun akan lebih berisiko mengalami gangguan kecemasan, depresi, bahkan bunuh diri.
Baca Juga: Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Lesti Kejora Kena Amuk Netizen, Ngeprank se Indonesia!
- Dampak bagi pelaku cancel culture
Perlu kamu ketahui, fenomena cancel culture juga tidak selalu berhasil membuat korbannya sadar akan kesalahannya, apalagi jika pelaku cancel culture dan korbannya tidak memiliki hubungan yang dekat.
Terkadang, praktik cancel culture seperti itu justu hanya akan membuat Si Korban merasa lebih tertantang untuk mempertahankan ego dan reputasinya. Bila demikian, hal tersebut justru dapat menyebabkan pelaku cancel culture semakin merasakan berbagai emosi negatif, seperti kesal, marah, bahkan frustasi.