Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT Bakal Menjdai Cancel Culture, Apa yang Dimaksud dengan Cancel Culture?

photo author
- Jumat, 14 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Lesti Kejora dan Rizky Billar (Instagram @lestikejora)
Lesti Kejora dan Rizky Billar (Instagram @lestikejora)

AYOMEDAN.ID—Publik saat ini tengah dihebohkan denga keputusan artis Lesti Kejora yang dinilai tidak konsisten atas apa yang sudah dilakukannya. Tapi, banyak juga yang mendukung Lesti Kejora mencabut laporan kasus KDRT yang dialaminya. Sebagian masyarakat memilih untuk tidak berkomentar.

Pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora akan menjadi cancel culture, seperti yang diungkapkan pria yang akrab disapa Kak Anjas. Dalam video yang diunggah akun Instagram @insta_julid, Kak Anjas membeberkan, Lesti Kejora sudah mendapat banyak dukungan atas keputusannya melaporkan sang suami atas kasus KDRT.

Baca Juga: Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Lesti Kejora Kena Amuk Netizen, Ngeprank se Indonesia!

“Untuk Lesti, dengan sebegitu banyaknya orang yang mendukung dia selama ini, Lembaga Negara, Komnas Perempuan, artis-artis besar Indonesia juga mendukung dia,” katanya dalam potongan video yang diungga akun Instagram @insta_julid.

Ia melanjutkan, pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora akan menimbulkan cancel culture.

“Kalau dia berbalik arah justru akan membuat cancel culture untuk si Lesti Kejora,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Mendapat Dukungan Malah Cabut Laporan, Warganet Sesalkan Sikap Lesti Kejora yang Tak Konsisten

Lalu, apa yang dimaksud dengan cancel culture?

Bersumber dari alodokter.com Istilah cancel culture merupakan budaya memboikot seseorang yang dianggap bermasalah secara massal, misalnya saat orang tersebut mengatakan atau melakukan sesuatu yang dianggap tidak pantas atau menyinggung. Praktik pemboikotan massal ini biasanya juga diikuti dengan pemberhentian dukungan kepada orang tersebut.

Fenomena cancel culture umumnya terjadi di media sosial. Semua orang sebenarnya bisa saja menjadi korban cancel culture, tetapi fenomena ini biasanya paling banyak dialami oleh tokoh-tokoh masyarakat, seperti politisi, aparatur negara, pemuka agama, dan selebritas.

Hingga kini, banyak fenomena cancel culture yang berhasil memerangi hal-hal negatif, seperti seksisme dan rasisme, karena fenomena ini menuntut adanya perubahan sosial. Selain itu, cancel culture juga memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jauh mengenai dampak dari setiap hal yang akan dilakukannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Berjudul Mencuri Perhatian Allah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: alodokter.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X